Program sertifikasi yang telah berjalan sejak tahun 2021 ini menyasar sekolah-sekolah di wilayah pinggiran. Dindik Jatim berupaya memberi kesempatan kepada siswa terbaik dari sekolah tersebut agar dapat mengikuti pelatihan, pengembangan kompetensi, dan uji sertifikasi berbasis KKNI.
“Yang kita pilih bukan hanya yang unggul secara akademik, tapi juga memiliki potensi skill luar biasa. Sebab kenyataannya, banyak siswa yang belum mendapat materi sesuai kebutuhan industri. Maka lewat program ini, kami lengkapi kekurangan itu,” jelas Aries.
Kepala UPT Pengembangan Teknologi dan Kejuruan Keahlian (PTKK), Endang Winarsih, menuturkan bahwa peserta uji sertifikasi adalah hasil seleksi dari kelas reguler tahun 2024 dan 2025. Dari sana, tiga siswa terbaik dipilih untuk masuk kelas akselerasi dan mengikuti uji sertifikasi.
“Pelatihan dilakukan intensif selama tujuh hari. Materi uji teori berasal dari pusat dan diakses secara online. Meski waktu singkat, kami optimistis siswa bisa meraih hasil maksimal karena telah dibimbing langsung oleh instruktur berpengalaman,” ungkap Endang.
Dengan program ini, Dindik Jatim berharap mampu mencetak lulusan SMK yang kompeten, tersertifikasi, dan siap bersaing di dunia kerja baik nasional maupun internasional.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
