Wisma Marinda Siaga Satu Menjelang Konfercab 2025 GMNI Surabaya

Ali Masduki
GMNI Surabaya adalah organisasi gerakan mahasiswa yang independen secara organisasi dan tidak berafiliasi secara struktural dengan partai politik. Foto/Dok GMNI

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Menjelang pelaksanaan Konferensi Cabang (Konfercab) Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Surabaya yang akan digelar pada Jumat, 30 Mei 2025, suasana di Wisma Marinda tampak siaga satu. 

Steering Committee (SC) Konfercab GMNI Surabaya 2025 menginstruksikan seluruh kader DPK se-Surabaya untuk bersiap menghadapi berbagai upaya yang diduga ingin mengacak-acak organisasi menjelang momentum penting tersebut.

Wakil Ketua Bidang Advokasi DPC GMNI Surabaya, Richard Andrean Santoso, mengungkapkan adanya indikasi pihak-pihak tertentu yang berupaya merusak GMNI melalui adu domba di antara sesama kader yang mengusung ideologi Bung Karno. 

Richard menyoroti pertanyaan yang muncul terkait keabsahan kepemimpinan Prima Dwi Dzaldi pasca demisioner.

Ia menegaskan bahwa GMNI Surabaya adalah organisasi gerakan mahasiswa yang independen secara organisasi dan tidak berafiliasi secara struktural dengan partai politik atau organisasi kemasyarakatan manapun. 

“Independensi GMNI bukan berarti lepas dari ideologi Marhaenisme yang menjadi dasar perjuangan kami. GMNI tetap menganut ideologi Marhaenisme yang mencakup Sosio-nasionalisme, Sosio-demokrasi, dan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana dicetuskan Bung Karno. Namun, secara organisatoris, kami tidak menjadi sayap atau bagian dari partai politik manapun,” tegasnya, Kamis (29/5/2025).

Richard juga menambahkan bahwa kader GMNI bebas menyampaikan aspirasi politik secara pribadi tanpa ikatan struktural dengan partai tertentu. Hal ini juga tercermin dalam Persatuan Alumni GMNI (PA-GMNI) yang menegaskan sifat independen organisasi meskipun anggotanya memiliki kebebasan menentukan pilihan politik masing-masing.

Lebih lanjut, Richard mengingatkan legalitas kepemimpinan Arjuna Putra Aldino sebagai Ketua Umum GMNI periode 2019-2022 yang diakui secara resmi oleh Kementerian Hukum dan HAM RI melalui SK No. AHU-0000510.AH.01.08.Tahun 2020.

Wakil Ketua Bidang Organisasi DPC GMNI sekaligus anggota Steering Committee Konfercab, Fadil Gheantoro, menilai serangan yang terjadi bersifat sporadis dan ilusionis.

“Kami mengamati ada upaya sistematis untuk menyerang GMNI Surabaya. Oleh karena itu, kami menyerukan seluruh kader DPK se-Surabaya untuk bersiap-siaga melawan berbagai bentuk serangan yang ditujukan kepada organisasi kami,” terangnya.

Selain itu, isu mengenai keterlibatan alumni dalam dinamika Konfercab juga mencuat. Muhammad Ageng Dendy melalui akun media sosialnya membantah adanya perintah dari alumni untuk mengintervensi jalannya Konfercab. 

Namun, sejumlah kader GMNI yang dihubungi media Poros Merah Putih menyampaikan kekhawatiran adanya “alumni nakal” yang diduga akan ikut campur dalam Konfercab dan kongres persatuan GMNI yang akan datang di Bandung, Jawa Barat.

Hanya saja dia enggan menyebut nama pihak-pihak yang diduga melakukan manuver tersebut. Namun pihaknya sadar bahwa di dalam organisasi GMNI tidak hanya DPP yang terbelah, tetapi alumni juga mengalami perpecahan yang berulang. 

"Ini sangat disayangkan karena tidak mencerminkan falsafah Pohon Beringin yang rindang,” ungkapnya.

Sementara itu, Rozak, salah satu kader GMNI, menambahkan melalui pesan singkat. “Mereka takut dengan perbuatan mereka sendiri terhadap organisasi GMNI. Jadi apapun yang terjadi saat Konfercab, jika ada hal yang merugikan GMNI Surabaya, mereka pasti akan menyalahkan alumni nakal,” ucapnya.
 

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network