Umi juga memaparkan keberhasilan Bank Jatim dalam penyaluran KUR hingga Desember 2024 mencapai Rp 5,61 triliun, mencakup berbagai sektor seperti perdagangan, pertanian, perikanan, dan industri kreatif.
"Bank Jatim tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga pendampingan dan edukasi keuangan agar UMKM dapat mengelola usahanya lebih baik," tegasnya.
Umi juga menekankan peran platform digital Jatim Kilat yang telah menyetujui kredit senilai Rp 8,04 triliun pada tahun 2024.
Sementara itu, Gubernur Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya menjelaskan pentingnya inovasi dan kreativitas bagi UMKM dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.
"Aspek inovatif krusial untuk mempertahankan eksistensi dan memperluas pangsa pasar. Pelaku UMKM jangan pernah kecil hati, pangsa pasar masih sangat terbuka lebar," kata Khofifah.
Khofifah juga menggarisbawahi peran vital UMKM sebagai penopang utama perekonomian nasional, menyerap lebih dari 90 persen tenaga kerja dan menyumbang sekitar 60 persen terhadap PDB nasional.
"UMKM adalah tulang punggung ekonomi daerah. Pemberdayaan UMKM harus holistik, mulai dari pelatihan, pembiayaan, digitalisasi, hingga akses pasar," ujarnya.
Ia mengapresiasi kolaborasi pentahelix (pemerintah, swasta, akademisi, komunitas, dan media) dalam mendukung pertumbuhan UMKM.
PAKASI 2025 sendiri diikuti puluhan UMKM dari berbagai sektor, seperti kuliner, fesyen, kriya, kosmetik herbal, dan teknologi terapan berbasis lokal. Acara ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif dan mendorong transformasi digital bagi pelaku usaha mikro.
Pertumbuhan kredit Bank Jatim pada tahun 2024 mencapai 16,98 persen (YoY), melampaui rata-rata nasional (10,39 persen YoY), dengan pertumbuhan signifikan pada sektor kredit produktif, terutama segmen mikro (23,34 persen YoY).
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait
