SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kinerja ekspor produk kayu Indonesia mencatat rekor positif di awal tahun 2025, mencapai 3,23 miliar dolar AS dengan volume 4,32 juta ton hingga Maret.
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian RI, Putu Juli Ardika, menegaskan bahwa pemerintah mendukung penuh terhadap para pelaku usaha dalam mengembangkan bisnis mereka, baik di pasar domestik maupun internasional.
"Indonesia memiliki potensi ekspor yang sangat besar, dan Indowood Expo menjadi wadah yang efektif untuk pengembangan industri mesin dan peralatan kayu, serta perluasan pasar produk furnitur," kata Putu usai membuka Indowood Expo 2025 di Grand City Hall, Surabaya, Kamis (19/6/2025). Pameran yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan industri kayu nasional ini digelar mulai 18-21 Juni 2025.
Kenaikan nilai ekspor sejalan dengan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Mei 2025 yang mencapai 52,11. Meskipun demikian, Putu menekankan pentingnya upaya berkelanjutan untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja ekspor ini.
Abdul Sobur, Ketua Umum HIMKI, menambahkan bahwa Indowood Expo 2025 merupakan komitmen nyata untuk mendukung kemajuan industri kayu dan furnitur di Indonesia, khususnya di Jawa Timur sebagai pusat produksi furnitur terbesar kedua.
Pameran yang diikuti 100 peserta dari berbagai sektor industri, mulai dari produsen mesin hingga pengembang teknologi, menempati area seluas 4.000 meter persegi.
Daswar Marpaung, Presiden Direktur Dyandra Promosindo (penyelenggara bersama HIMKI dan Pablo Publishing & Exhibition), memandang Indowood Expo 2025 sebagai momentum untuk meningkatkan kolaborasi, pertukaran pengetahuan, dan kesempatan bisnis bagi industri mebel Indonesia.
Pameran ini juga menampilkan praktik pengelolaan hutan berkelanjutan dan teknologi woodworking terbaru. Kehadiran perwakilan Kementerian Perdagangan RI semakin memperkuat komitmen untuk memajukan industri kayu Indonesia di pasar global.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait
