Program PPS dirancang tak hanya untuk memperbaiki catatan akademik siswa, tetapi juga membangun fondasi karakter yang kuat. Nilai-nilai seperti disiplin, akhlak mulia, sikap religius, serta kepedulian terhadap lingkungan dan sesama menjadi fokus utama.
Di akhir program, setiap peserta diminta menyusun laporan kegiatan yang telah dijalani dan mempresentasikannya di hadapan orang tua serta tim pelaksana sekolah. Hal ini bertujuan membangun rasa tanggung jawab serta keterbukaan terhadap evaluasi.
Usai dinyatakan lulus dari program PPS dengan predikat baik, siswa akan menjalani masa evaluasi lanjutan selama tiga bulan. Tahap ini digunakan untuk memantau konsistensi perilaku positif yang telah dibentuk selama program berlangsung.
Menurut Akhmad Fauzi, PPS merupakan bagian dari komitmen jangka panjang sekolah dalam mendidik siswa secara utuh.
“Kami ingin membentuk generasi muda yang tak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki integritas, tanggung jawab, dan karakter kuat dalam kehidupan sosialnya. PPS adalah salah satu langkah strategis kami ke arah itu,” jelasnya.
Dengan hadirnya program Potensi Pengembangan Diri Siswa, SMK IPIEMS menjadi salah satu sekolah di Surabaya yang aktif menjalankan pendidikan karakter secara konkret. Di tengah era pendidikan yang semakin kompetitif, pendekatan seperti ini menjadi kunci dalam membentuk lulusan yang tak hanya unggul dalam prestasi, tetapi juga beretika dalam berperilaku.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
