Tak hanya dari sisi fasilitas, kesiapan tenaga pengajar juga menjadi keunggulan SR Lamongan. Kepala sekolah dan seluruh guru telah siap mengajar, menjadikan SR ini sebagai salah satu yang paling siap secara administratif dan operasional.
“Dari segi infrastruktur dan SDM, semuanya sudah lengkap dan siap pakai. Bisa dibilang ini yang paling komplit dibandingkan SR lain di Jatim,” tambah Khofifah.
Melihat konsep sekolah berbasis asrama, Khofifah juga mengusulkan agar para siswa mulai masuk asrama pada 12 Juli 2025, satu hari lebih awal dari jadwal semula. Hal ini bertujuan agar siswa bisa lebih mengenal lingkungan baru mereka, seperti lokasi mencuci pakaian, ruang makan, tempat ibadah, hingga pembagian kamar.
“Saya ingin anak-anak masuk asrama lebih awal agar proses adaptasi berjalan lancar. Dengan begitu, saat hari pertama belajar tiba, mereka sudah siap secara mental dan lingkungan,” ujarnya.
Salah satu calon siswa, Aprilia (15), mengaku sangat antusias bisa menempuh pendidikan di SR Lamongan yang berlokasi di SMKN Maritim Brondong. Ia juga merasa termotivasi setelah bertemu langsung dengan Khofifah.
“Senang sekali bisa sekolah di sini. Apalagi tadi sempat ketemu langsung Ibu Gubernur. Sekolahnya bagus banget. Semoga saya bisa belajar lebih giat dan jadi anak yang sukses,” ucap Aprilia dengan mata berbinar.
Program Sekolah Rakyat menjadi salah satu terobosan Pemprov Jawa Timur untuk meningkatkan akses pendidikan berkualitas, khususnya bagi masyarakat dari daerah pesisir, pedesaan, dan keluarga tidak mampu. Dengan konsep boarding school, diharapkan tidak ada lagi hambatan jarak maupun ekonomi yang menghalangi anak-anak meraih pendidikan terbaik.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
