SURABAYA, iNews.id - Penilaian (Assesment) terhadap kemampuan para petugas Pencarian dan Pertolongan (rescuer) menjadi program kerja LSP BASARNAS untuk memberikan jaminan dan pengakuan atas kompetensi kerjanya.
Direktur Bina Tenaga BASARNAS, Marsekal Pertama TNI M. Somin, selaku Ketua LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) BASARNAS menyampaikan hal tersebut saat membuka kegiatan Uji Kompetensi Rescuer di Kantor SAR Surabaya, pada Selasa (29/3).
Melalui Uji Kompetensi rescuer ini, LSP BASARNAS bermaksud untuk menguji kompetensi para rescuer di lingkungan BASARNAS, meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja.
“Semakin tingginya tuntutan BASARNAS terhadap pengakuan dan jaminan terhadap kompetensi dalam menjalankan tugas-tugas SAR, LSP BASARNAS berupaya memberikan sertifikasi kepada para rescuer yang menjadi ujung tombak pelaksanaan tugas-tugas SAR di lapangan,” jelas dia.
Ada lima skema yang diujikan dalam Uji Kompetensi ini, yaitu Pertolongan Korban di Ketinggian (HART), Pertolongan Korban Kecelakaan Kendaraan di Jalan (VAR), Pertolongan Korban di Ruang Terbatas (CSR), Pertolongan Korban di Perairan atau Water Rescue, serta Pertolongan di Bawah Permukaan Air atau Under Water Rescue.
Kegiatan Uji Kompetensi ini diikuti sebanyak 30 orang rescuer Kantor SAR Surabaya, baik yang bertugas di Kantor SAR Surabaya, Pos SAR Jember, Pos SAR Trenggalek, Pos SAR Banyuwangi dan Unit Siaga SAR Sumenep.
Setelah memimpin apel pembukaan Uji Kompetensi Rescuer, Dirbinga BASARNAS didampingi Kepala Kantor SAR Surabaya meninjau pelaksanaan uji kompetensi skema HART, VAR dan CSR yang berlokasi di Kantor SAR Surabaya, serta skema Water Rescue dan Under Water Rescue yang berlokasi di kolam latih Yon Taifib Marinir Karangpilang.
Dirbinga BASARNAS beserta Kepala Kantor SAR Surabaya juga menyempatkan datang ke Kantor BPBD Provinsi Jawa Timur untuk melakukan audiensi dengan Kalaksa beserta jajaran.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait