SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Industri pembiayaan di Indonesia akan mengalami konsolidasi penting. Dua perusahaan pembiayaan yang berada dalam satu grup, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) dan PT Mandala Multifinance Tbk (Mandala Finance), akan resmi bergabung mulai 1 Oktober 2025.
Rencana penggabungan tersebut telah mendapatkan restu dari para pemegang saham dan juga persetujuan regulator melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK), khususnya dari sektor Pasar Modal dan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB). Adira Finance akan menjadi entitas yang menerima penggabungan.
Langkah strategis ini bertujuan untuk memperkuat struktur bisnis, memperluas jangkauan layanan, serta meningkatkan efisiensi dan daya saing di tengah dinamika industri pembiayaan nasional.
“Ini merupakan langkah penting untuk memperluas jangkauan pasar dan memperkuat inovasi di sektor pembiayaan,” ujar Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk, D. Ejima, Kamis (17/7/2025).
Setelah merger berlaku efektif, Adira Finance diperkirakan akan memiliki total aset sekitar Rp38,4 triliun. Nilai pembiayaan yang dikelola diproyeksikan melampaui Rp62 triliun. Perusahaan hasil penggabungan ini juga akan didukung oleh lebih dari 850 jaringan cabang di seluruh Indonesia dan melayani lebih dari 2,6 juta pelanggan aktif.
Penguatan struktur dan layanan ini diyakini dapat meningkatkan kualitas solusi pembiayaan yang ditawarkan kepada masyarakat, sekaligus mempercepat transformasi digital dan operasional di sektor multifinance.
Rencana penggabungan ini merupakan kelanjutan dari proses akuisisi Mandala Finance oleh Adira Finance dan Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG) yang telah rampung pada Maret 2024. Saat itu, MUFG Bank dan Adira Finance menginvestasikan total Rp7 triliun untuk mengakuisisi 80,6 persen saham Mandala Finance.
Dalam perkembangan selanjutnya, MUFG Bank meningkatkan porsi kepemilikannya menjadi 89,26 persen per Agustus 2024, sementara Adira Finance tetap memegang 10 persen saham.
Penggabungan ini menjadi salah satu langkah besar dalam mendorong efisiensi, sinergi, dan konsolidasi di industri pembiayaan nasional, seiring dengan semakin ketatnya persaingan dan tuntutan transformasi digital yang terus berkembang.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
