SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Sebagai upaya mendorong kemandirian pangan dari desa, Yayasan Kita Indonesia Penggerak (KIP Foundation) bersama Sampoerna untuk Indonesia resmi meluncurkan inisiatif bertajuk “Penguatan Desa Produktif Berbasis BUMDesa”. Program ini didesain khusus untuk memperkuat peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) sebagai motor penggerak ekonomi lokal dan pilar ketahanan pangan nasional.
Inisiatif ini juga mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Jawa Timur. Dilaksanakan sejak Januari hingga Juni 2025, program ini menggandeng empat BUMDesa unggulan di Jawa Timur: BUMDesa Ardiles Ardimulyo – Kabupaten Malang, BUMDesa Ngudi Sejahtera – Kabupaten Tulungagung, BUMDesa Sendang Drajat Canggu – Kabupaten Kediri, dan BUMDesa Tim Pejuang Kemajuan Sidorejo – Kabupaten Ngawi
Keempat desa ini dipilih berdasarkan potensi lokal di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan, serta rekam jejak BUMDesa yang aktif dan inovatif.
Menurut Dwi Ariady Kusuma, Founder KIP Foundation, desa memegang peranan penting dalam membangun sistem pangan nasional yang berkelanjutan. “BUMDesa punya potensi besar jadi tulang punggung ekonomi pangan kita, asalkan diberikan ruang, kepercayaan, dan pendampingan yang tepat,” jelas Dwi saat peluncuran program, Senin (21/7/2025).
Lebih dari sekadar kegiatan ekonomi, inisiatif ini menjadi gerakan sosial untuk mengembalikan kedaulatan pangan kepada masyarakat desa. “Kami percaya, jika desa bisa mengelola pangannya sendiri, maka ia juga sedang membangun masa depan ekonominya sendiri,” tambahnya.
Program Desa Produktif ini dibangun di atas tiga pilar strategis:
1. Pelatihan dan Pendampingan BUMDesa
Pelatihan intensif digelar sepanjang Mei hingga Juni 2025, langsung di lokasi BUMDesa. Tim pendamping terdiri dari para pakar dan praktisi dari berbagai institusi, bertujuan untuk mengasah keterampilan manajerial, pemasaran, serta inovasi produk pangan desa.
2. Dukungan Infrastruktur Inovasi Pangan
Berbagai sarana produksi disiapkan untuk menunjang kemandirian desa, antara lain:
- Kolam lele bioflok di BUMDesa Ardiles Ardimulyo
- Greenhouse hidroponik di tiga desa lainnya
Infrastruktur ini tidak hanya menopang produktivitas, tetapi juga mendorong praktik pertanian dan perikanan berkelanjutan di pedesaan.
3. Branding Digital & Akses Pasar
Untuk memperluas jangkauan pasar, program ini juga memfasilitasi pembuatan video dokumenter yang menampilkan proses produksi pangan, inovasi lokal, dan semangat gotong royong di setiap desa. Langkah ini diharapkan membuka peluang pasar baru dan memperkuat citra produk desa di mata konsumen.
Melalui pendekatan kolaboratif antara masyarakat, sektor swasta, dan pemerintah, program ini diharapkan bisa menciptakan dampak nyata dan berkelanjutan di tingkat akar rumput. Tujuan jangka panjangnya adalah meningkatkan produktivitas, nilai tambah usaha pangan desa, dan membuka akses ekonomi yang lebih luas bagi warga.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
