SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Harapan para pejuang dua garis kini semakin terbuka lebar. Menandai 27 tahun kiprahnya, Morula IVF Surabaya meluncurkan program PGTA gratis seumur hidup sebuah inovasi luar biasa dalam dunia bayi tabung di Indonesia. Melalui layanan Preimplantation Genetic Testing for Aneuploidy (PGTA) tanpa biaya, Morula bertekad membantu pasangan meraih kehamilan sehat, bebas kelainan genetik.
Langkah revolusioner ini diumumkan langsung di klinik Morula Surabaya dan menjadi bukti nyata komitmen mereka dalam mendorong kualitas kehamilan melalui teknologi fertilitas modern.
Menurut dr. Benediktus Arifin MPH SpOG(K) FICS—yang telah 12 tahun mendampingi pasien di Morula—PGTA menjadi kunci penting dalam meminimalisir risiko keguguran dini. Pemeriksaan ini memindai embrio sebelum ditanam di rahim, guna memastikan tidak ada kelainan kromosom seperti Down Syndrome atau sindrom lainnya.
“Faktanya, 70-80% keguguran di usia kehamilan di bawah 10 minggu terjadi akibat kelainan genetik, bukan karena aktivitas fisik seperti naik tangga atau makanan tertentu,” jelas dr. Benny, sapaan akrabnya.
Dengan PGTA, embrio terbaik secara genetik dapat dipilih sejak awal, sehingga peluang keberhasilan program bayi tabung meningkat tajam.
Yang paling mencuri perhatian, tentu adalah program "Lifetime PGTA", di mana pasangan yang menjalani program bayi tabung di Morula Surabaya bisa mendapatkan layanan PGTA secara gratis hingga berhasil hamil.
Dr. Arik Lisarja, perwakilan manajemen Morula, menegaskan bahwa program ini bukan sekadar promosi, melainkan bentuk empati dan solidaritas kepada pasangan yang tengah berjuang memiliki keturunan.
“Semakin bertambah usia, peluang hamil makin menurun. Maka PGTA ini kami hadirkan agar proses kehamilan bisa lebih cepat dan lebih sehat. Karena biayanya cukup tinggi, kami gratiskan agar lebih banyak pasangan terbantu,” ujarnya.
Sebagai gambaran, biaya PGTA biasanya mencapai Rp15 juta per embrio, dan dalam satu siklus IVF, bisa ada 5–10 embrio yang dihasilkan. Dengan program ini, Morula memberikan pemeriksaan 1 hingga 2 embrio secara gratis, dan terus mendampingi hingga kehamilan benar-benar terjadi.
PGTA sangat direkomendasikan bagi: Wanita berusia di atas 35 tahun, Pasangan dengan riwayat keguguran berulang, dan Pasien yang pernah gagal dalam program IVF sebelumnya.
Dr. Jimmy Yanuar Annas SpOG Subsp FER(K) menegaskan bahwa PGTA dapat meningkatkan peluang kehamilan karena embrio yang ditanam sudah terbukti sehat secara kromosom.
“PGTA tidak hanya meningkatkan peluang kehamilan, tapi juga mengurangi risiko keguguran. Ini adalah langkah cerdas bagi pasangan yang ingin memaksimalkan peluang sukses IVF,” jelas dr. Jimmy.
Tak hanya unggul dalam teknologi dan akses layanan, Morula IVF Surabaya juga telah meraih akreditasi ARTEC (Reproductive Technology Accreditation Committee)—standar mutu internasional yang juga berlaku di Australia, Singapura, dan Selandia Baru.
Saat ini, hanya dua klinik di Indonesia yang memegang akreditasi bergengsi ini: Morula Jakarta dan Morula Surabaya.
“Setiap tahun kami diaudit. Tak hanya teknologinya, tapi juga tingkat keberhasilan kehamilan, pelayanan pasien, dan integritas tim medis,” tutup dr. Benny.
Program PGTA gratis seumur hidup dari Morula Surabaya menjadi angin segar bagi ribuan pasangan yang selama ini berjuang menghadapi jalan terjal dalam mendapatkan buah hati. Di tengah tantangan biaya dan usia yang terus bertambah, Morula menawarkan lebih dari sekadar harapan—mereka menghadirkan solusi konkret berbasis sains dan empati.
Dengan akreditasi internasional, teknologi terkini, serta dukungan tim medis berpengalaman, Morula IVF Surabaya menegaskan posisinya sebagai pelopor layanan bayi tabung terbaik di Indonesia.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
