SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Upaya menyiapkan lulusan yang siap kerja dan kompeten di bidang digital kreatif, Dinas Pendidikan Jawa Timur (Dindik Jatim) menggelar pelatihan kompetensi yang menyasar puluhan siswa dari berbagai wilayah di Jawa Timur. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, mulai 21 hingga 25 Juli 2025, dan diikuti oleh 75 pelajar terpilih.
Pelatihan ini merupakan bagian dari program Millennial Job Center (MJC), yang bertujuan menjembatani kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dengan kompetensi lulusan SMK/SMA di Jawa Timur. Dalam pelatihan batch pertama ini, peserta mendapatkan pembekalan langsung dari para ahli di bidangnya.
Kepala UPT Pengembangan Teknis Keterampilan dan Kejuruan (PTKK) Dindik Jatim, Endang Winarsih, menjelaskan bahwa pelatihan ini terbagi dalam lima bidang keahlian utama: Web Design, Animasi, Desain Grafis, Fotografi, dan Videografi.
"Selama lima hari penuh, siswa mengikuti sesi pelatihan praktik dengan instruktur profesional dari BPSDM Jatim serta tim EJSC (East Java Super Corridor). Materinya dikemas sesuai kebutuhan industri saat ini," ujar Endang, Kamis (24/7).
Dalam kelas Web Design, siswa dikenalkan dengan dasar-dasar pemrograman dan rekayasa perangkat lunak. Untuk kelas Desain Grafis, pelajar dilatih membuat desain kemasan produk, termasuk tahapan pembuatan logo dan mockup. Sementara itu, pada bidang Fotografi, peserta dibekali teknik mengambil foto produk yang menarik untuk platform digital dan e-commerce.
Di kompetensi Videografi, siswa ditantang untuk menciptakan konten video kreatif yang bisa dipakai untuk promosi digital. "Kami ingin siswa tak hanya belajar, tapi juga bisa menularkan ilmu ini ke teman sebayanya, agar dampak pelatihan ini semakin luas," tambah Endang.
Dindik Jatim menggandeng praktisi dari berbagai bidang yang tergabung dalam EJSC sebagai mentor utama. Kolaborasi ini diharapkan mampu memberikan wawasan dan pengalaman nyata kepada peserta, sekaligus meningkatkan kesiapan mereka dalam memasuki dunia kerja maupun merintis usaha sendiri.
"Harapan kami, siswa bisa mengaplikasikan ilmu yang diperoleh untuk berwirausaha atau menjadi tenaga kerja yang siap saing," ujar Endang.
Salah satu peserta pelatihan, Nasywa Dwi Ardani, siswi kelas 12 SMKN 1 Boyolangu Tulungagung, mengaku sangat antusias mengikuti program ini. Ia mengikuti pelatihan di bidang Desain Grafis dan merasa mendapatkan pengalaman yang lebih mendalam dibandingkan di sekolah.
"Di sini kami belajar menggunakan Adobe Illustrator dan Photoshop, yang tidak diajarkan di sekolah. Materi di UPT lebih lengkap dan aplikatif, terutama dalam membuat desain produk," ungkap Nasywa.
Ia berharap bisa melanjutkan ke tahap sertifikasi LSK (Lembaga Sertifikasi Kompetensi) yang diselenggarakan oleh Dindik Jatim agar kemampuannya diakui secara resmi.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
