Dari Dapur Hingga Meja Menteri
Karier Chef Agus semakin bersinar ketika ia dipercaya menyiapkan jamuan makan untuk Menteri Agama, Gus Yaqut, dalam perayaan 100 Tahun Nahdlatul Ulama di Sidoarjo. Momen itu menjadi bukti bahwa keahliannya bukan hanya diakui tamu hotel, tapi juga para tokoh nasional.
Kini, sejak memimpin dapur di Hotel Aria Centra Surabaya pada 2021, ia terus membawa semangat baru dalam mengangkat kuliner nusantara ke panggung internasional.
Salah satu inovasi unik Chef Agus adalah menciptakan sushi berbahan dasar bihun, yang sempat mendapat pujian langsung dari tim Mie Burung Dara. Namun, primadona sejatinya adalah deretan olahan sop buntut legendaris, mulai dari sop buntut kuah, goreng, hingga bakar.
Yang membedakan? Semua diolah tanpa bantuan presto. Ia memasak buntut dengan teknik slow-cooking selama ±8 jam agar menghasilkan daging yang super empuk dengan rasa kuah yang alami dan kaya. "Saya percaya bahwa rasa terbaik lahir dari kesabaran. Saya selalu pakai buntut lokal pilihan dengan potongan center cut agar kualitasnya terjaga,” ujarnya.
Dalam rangka menyambut bulan kemerdekaan, Chef Agus menghadirkan promo spesial: nasi goreng buntut dan varian sop buntut dengan harga terjangkau, di bawah Rp100 ribu. Tak heran jika menu ini menjadi favorit tamu dan sering kali habis sebelum jam makan malam tiba.
Bagi Chef Agus, masakan bukan sekadar bisnis atau pekerjaan. Ini adalah identitas bangsa yang harus dijaga dan diperkenalkan kepada dunia. Melalui presentasi modern dan teknik plating ala western, ia berkomitmen memperkenalkan kekayaan rasa bumbu nusantara ke lidah global.
“Kuliner Indonesia itu luar biasa. Tugas kita bukan hanya memasak, tapi juga memperjuangkan agar dunia mengenalnya,” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
