Kehadiran program ini mendapat sambutan positif dari pemerintah. Deputi Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM RI, Riza Damanik, menyebutkan bahwa kolaborasi seperti ini sangat penting dalam membangun ekosistem wirausaha yang sehat dan berkelanjutan.
“Kolaborasi lintas sektor seperti ini menjadi kunci untuk mempercepat pertumbuhan jumlah wirausaha nasional. Target kami adalah mencapai rasio kewirausahaan sebesar 8% pada tahun 2045,” ujar Riza.
Ia juga menambahkan bahwa dukungan terhadap UMKM tidak hanya datang dari sisi pelatihan, tetapi juga dari kebijakan yang memperkuat ekosistem. Ini termasuk percepatan perizinan, akses pembiayaan, kemitraan strategis, dan transformasi digital.
Pertumbuhan UMKM di Indonesia menunjukkan tren yang positif. Namun, tantangan dalam adaptasi teknologi dan persaingan pasar tetap menjadi pekerjaan rumah bersama. Program seperti Pojok Belajar hadir sebagai upaya menjembatani kesenjangan tersebut, dengan memberikan bimbingan langsung sejak hari pertama pelaku usaha bergabung.
Mulai dari hanya 8 kota, kini ekspansi ke 24 kota menunjukkan bahwa kebutuhan akan pendampingan UMKM semakin tinggi. Ribuan pelaku usaha telah tergabung, mencerminkan semangat kolektif untuk berkembang bersama.
Inisiatif seperti Pojok Belajar menjadi contoh nyata bagaimana pendekatan berbasis komunitas dan praktik langsung mampu memberikan dampak riil bagi pertumbuhan UMKM. Di tengah arus digitalisasi dan tantangan global, penguatan kapasitas pelaku usaha lokal menjadi fondasi penting bagi ketahanan ekonomi nasional.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
