Di kategori Olahan Pangan, karya yang mencuri perhatian antara lain roti sourdough dengan bakteri Lactobacillus berpadu ekstrak bunga telang, rosella, dan selai goguma untuk membantu penderita GERD, serta brownies crispy dari tepung bonggol jagung yang ramah lingkungan.
Sementara itu, kategori Sosial Budaya menampilkan riset tentang revitalisasi ludruk agar tetap diminati generasi milenial, serta penelitian perilaku konsumtif remaja di era digital.
Temu Ilmiah ke-10 SMA Wijaya Putra yang berlangsung Selasa (12/8/2025) di Gedung Dome A Universitas Wijaya Putra, puluhan karya unik dan solutif dipamerkan. Foto iNewsSurabaya/filsa
Daftar Pemenang Temu Ilmiah ke-10 SMA Wijaya Putra:
Kategori Olahan Pangan
- Formulasi Roti Sourdough Berbasis Bakteri Lactobacillus dengan Ekstrak Bunga Telang, Rosella, dan Selai Goguma untuk Mengatasi GERD
- Pemanfaatan Limbah Bonggol Jagung sebagai Tepung Alternatif dalam Pembuatan Brownies Crispy Ramah Lingkungan
Kategori Sosial Budaya
- Revitalisasi Ludruk sebagai Warisan Budaya dalam Era Milenial (1981–1996)
- Perilaku Konsumtif Remaja dalam Era Digital: Antara Gaya Hidup dan Tekanan Sosial
Kategori EBT dan Teknologi
- Rancangan Sistem Jemuran Otomatis Berbasis Arduino
- Kertas “Bam-Usa” sebagai Upaya Alternatif Pengurangan Deforestasi
Acara yang berakhir pada pukul 14.35 WIB ini ditutup dengan pembacaan doa, pengumuman pemenang, dan pemberian apresiasi. Pihak sekolah berharap kegiatan ini terus memupuk semangat riset di kalangan siswa.
“Harapan kami, siswa tidak hanya berhenti pada ide, tapi mampu mengembangkannya menjadi inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” tambah Andri Priyono.
Dengan keberhasilan penyelenggaraan Temu Ilmiah ke-10, SMA Wijaya Putra membuktikan bahwa semangat berinovasi di kalangan pelajar Surabaya masih menyala terang, siap melahirkan generasi kreatif yang menjawab tantangan zaman.
Nama penulis:
Novita Anggreeni
Jurnalis SMA Wijaya Putra
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
