Kolektor Tionghoa Surabaya Ubah Citra Keris, Dari Mistis Jadi Investasi Bernilai Tinggi

Lukman Hakim
Kolektor keturunan Tionghoa asal Surabaya, KRA. Rivo Cahyono Setyonegoro, berhasil membalik stigma. Baginya, keris bukan sekadar pusaka, tetapi juga simbol budaya, kebanggaan nasional, hingga aset investasi bernilai tinggi. Foto iNewsSurabaya/lukman

Apresiasi juga datang dari Presiden Prabowo Subianto ketika masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Dalam panggilan video, Prabowo menyebut kiprah Rivo sebagai teladan pelestari budaya bangsa. Sebagai bentuk penghargaan, Sri Susuhunan Pakubuwana XIII dari Keraton Surakarta bahkan menganugerahkan gelar kehormatan Kanjeng Raden Arya (KRA) kepadanya.

Kolonel (Mar) Sunardi Suryo Kusumo, penasihat Yayasan Ethnic Indonesia Berbagi, menilai gagasan Rivo layak diwujudkan dalam bentuk museum keris pertama di Jawa Timur. Ia juga mendorong pemerintah untuk menerbitkan buku budaya Nusantara yang bisa menjadi bahan ajar bagi generasi muda di sekolah.

“Di balik pusaka, ada pesan moral luhur. Generasi penerus bangsa harus tahu, menghargai, dan melestarikan budaya leluhur kita,” ujarnya.

Lewat perjuangan dan dedikasinya, Rivo berhasil mengubah citra keris yang dulu kerap dianggap angker menjadi investasi budaya bernilai tinggi. Di era digital, langkahnya menjadi bukti bahwa pusaka Nusantara bukan hanya milik masa lalu, melainkan aset berharga yang dapat memperkuat identitas bangsa.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network