SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Wacana aksi demonstrasi besar-besaran di Surabaya memunculkan kekhawatiran baru terhadap stabilitas iklim usaha dan investasi di Jawa Timur. Investor dikhawatirkan akan berpikir ulang menanamkan modal jika situasi daerah dianggap tidak kondusif.
Kondisi ini mendapat perhatian serius dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur. Ketua Umum BPD HIPMI Jatim, Ahmad Salim Assegaf, menegaskan pihaknya berkepentingan menjaga keamanan iklim usaha sekaligus memastikan investasi tetap tumbuh di tengah dinamika politik dan sosial.
“Kritik dan kebebasan berpendapat tentu bagian dari demokrasi. Namun jangan sampai praktik demokrasi justru merugikan kepentingan publik yang lebih luas, terutama keberlangsungan dunia usaha,” ujar Ahmad Salim dalam keterangannya.
HIPMI Jatim menilai, di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, Jawa Timur berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi tetap solid. Sejumlah program nyata bahkan langsung menyasar pengusaha kecil, menengah, hingga sektor mikro.
Salah satu yang diapresiasi adalah Program Prokesra Bank UMKM Jatim. Hingga Maret 2025, tercatat 1.989 pelaku usaha mikro telah merasakan manfaat pembiayaan permodalan dengan akses yang lebih mudah. Program ini dinilai menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendukung pengusaha kecil menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
