SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Situasi Kota Surabaya pada Jumat malam (29/8/2025) kian mencekam. Setelah insiden pelemparan bom molotov yang membakar motor milik staf Pemprov Jatim, gelombang aksi massa kembali meluas hingga ke kawasan Taman Bungkul, Jalan Darmo Surabaya. Massa yang terpantau semakin beringas membakar pos polisi serta sejumlah fasilitas umum di sekitar lokasi.
Kejadian tersebut sempat disiarkan langsung melalui akun TikTok @kakjo. Dari tayangan itu, api terlihat membesar dan membakar pos polisi hingga menyita perhatian warganet. Sedikitnya 43 pengguna ikut menyaksikan live streaming tersebut dan membanjiri kolom komentar.
“Ayo jogo Suroboyo rek,” tulis salah seorang netizen.
“Gedung opo sing dibakar?” tanya lainnya dengan nada panik.
Aksi di Surabaya ini merupakan lanjutan dari demonstrasi solidaritas untuk Affan Kurniawan, pengemudi ojek online (ojol) yang meninggal dunia usai terlindas kendaraan taktis Brimob saat aksi di Jakarta. Ratusan massa semula berkumpul di depan Gedung Negara Grahadi, lalu berangsur menyebar ke titik-titik lain di pusat kota.
Situasi Kota Surabaya pada Jumat malam (29/8/2025) kian mencekam. Pos polisi yang berada di area sana dibakar massa. Foto iNewsSurabaya/tangkap layar
Ketua Bidang Advokasi dan Hukum DPC GMNI Surabaya, Brilliant Putra Deva, menilai kemarahan publik ini mencerminkan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum.
“Tidak ada konsolidasi besar dalam aksi ini. Masyarakat bergerak sendiri karena sudah tidak percaya lagi pada pemerintah maupun aparat hukum,” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
