SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Dinas Pendidikan Jawa Timur mengambil langkah cepat menyikapi dinamika sosial yang berpotensi menimbulkan aksi anarkis di sejumlah daerah. Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, menggelar rapat koordinasi terbatas bersama 24 Kepala Cabang Dinas serta Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA/SMK se-Jawa Timur di Surabaya, Minggu (31/8/2025).
Rapat ini merupakan tindak lanjut Surat Edaran Sekjen Kemendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 tentang penerapan nilai karakter positif peserta didik sebagai warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat.
Aries menegaskan, mulai Senin, 1 September 2025, kegiatan belajar di SMA/SMK dan SLB di Jawa Timur akan berlangsung dengan dua skema, yakni pembelajaran daring (online) dan luring (tatap muka), menyesuaikan kondisi keamanan di masing-masing daerah.
“Langkah ini diambil untuk melindungi siswa dari potensi risiko saat situasi sosial sedang dinamis. Semua pelaksanaan tetap transparan, terukur, dan bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Aries.
Dalam rakor tersebut, Aries menerima laporan dari berbagai cabang dinas. Beberapa wilayah dinilai relatif aman, namun ada pula daerah yang berpotensi rawan.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
