GRESIK, iNewsSurabaya.id – Camilan tradisional Opak Jepit semakin membuktikan eksistensinya di tengah gempuran produk modern. Salah satunya adalah Opak Jepit “Dua Putri” milik Tia Sela Wahyuni asal Desa Klampok, Benjeng, Gresik, yang kini berhasil meningkatkan kapasitas produksi hingga 150 persen berkat dukungan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) 2025 dari Universitas Wijaya Putra (UWP).
Program penguatan usaha ini disokong oleh DPPM Kemdiktisaintek dan LPPM UWP, dengan fokus pada modernisasi peralatan, pengelolaan keuangan digital, serta strategi pemasaran yang lebih efektif.
Ketua tim pengabdian, Desy Ismah Anggraini, menjelaskan bahwa sebelumnya proses produksi Opak Jepit masih serba manual.
“Melalui program PKM, kami menghadirkan teknologi tepat guna, inovasi kemasan, dan pelatihan pencatatan keuangan berbasis digital. Dampaknya, kapasitas produksi meningkat tajam dan kualitas produk semakin konsisten,” jelasnya.
Sementara itu, anggota tim Navik Kholili menekankan pentingnya inovasi di dapur produksi. Tim menghadirkan alat cetak opak stainless steel yang ergonomis, blender motor berkapasitas besar, serta impulse sealer untuk menjaga higienitas sekaligus mempercepat proses pengemasan.
“Dengan peralatan ini, produksi menjadi lebih efisien dan memenuhi standar kesehatan,” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
