Dana Dipangkas Rp730 Miliar, Pemkot Surabaya Pusing Cari Alternatif Pembiayaan

Arif Ardliyanto
Pemkot Surabaya Kehilangan Rp730 Miliar Dana Transfer, Wali Kota Eri Cahyadi Siapkan Strategi Atasi Defisit Anggaran. Foto iNewsSurabaya/ist

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menghadapi tantangan besar setelah dana transfer dari Pemerintah Pusat untuk tahun 2026 dipangkas hingga Rp730 miliar. Kondisi ini memaksa jajaran pemkot memutar otak agar program pembangunan tetap berjalan tanpa mengorbankan kebutuhan dasar masyarakat.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan pihaknya tengah menyiapkan berbagai inovasi pembiayaan. Salah satunya adalah skema pembiayaan jangka panjang yang dinilai lebih efisien ketimbang pembangunan bertahap.

“Jika proyek dikerjakan di 2026, biayanya akan lebih hemat hingga Rp50 miliar dibanding dicicil sampai 2029. Selain efisien, langkah ini juga mendorong kenaikan NJOP di kawasan-kawasan strategis,” jelas Eri, Senin (30/9/2025).

Eri menyebut, pembangunan jalan di wilayah Wiyung, Gunungsari, dan Banyu Urip akan meningkatkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) secara signifikan. Prediksi pemkot, pada 2028 akan ada tambahan pendapatan daerah hingga Rp500 miliar dari kenaikan NJOP di kawasan tersebut.

Selain efisiensi anggaran, Pemkot juga mengoptimalkan aset daerah. Skema penyewaan sebagian aset akan digalakkan agar menjadi sumber pemasukan baru. “Aset harus dibagi, ada yang untuk kepentingan masyarakat, ada pula yang bisa disewakan untuk menambah pendapatan,” tegas Eri.

Editor : Arif Ardliyanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network