Eri juga mengungkapkan bahwa beberapa cabang olahraga seperti Anggar tetap mendapatkan penghargaan meski tidak diakui dalam hasil akhir Porprov.
“Kami tetap memberikan bonus, walaupun nilainya tidak sebesar emas yang sah. Ini bentuk penghargaan atas perjuangan mereka,” tambahnya.
Ia menegaskan, bonus ini bukan sekadar uang, tapi penghargaan moral bagi atlet dan pelatih. “Atlet Surabaya tidak bisa dibeli dengan uang. Bonus ini bentuk penghargaan atas dedikasi mereka menjaga marwah Kota Pahlawan,” tegas Eri.
Ketua KONI Kota Surabaya Hoslih Abdullah menyebut, Surabaya sukses meraih 198 emas, 133 perak, dan 138 perunggu, menjadikan kota ini juara umum untuk kesembilan kalinya. Ia menjelaskan, proses pencairan dilakukan cepat karena mekanisme administrasinya benar dan transparan.
“Banyak daerah lain harus menunggu tahun anggaran berikutnya. Surabaya cepat karena sistemnya rapi dan sesuai aturan,” ujar Hoslih.
Ia menambahkan, jika medali dari Cabor Anggar dihitung, total emas Surabaya sebenarnya mencapai 201 medali.
Menutup acara, Wali Kota Eri menegaskan komitmennya menatap Porprov X Jatim 2027 yang akan digelar di Surabaya. “Kita targetkan 250 emas di Porprov berikutnya. Semoga semangat juang para atlet semakin menyala,” harapnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
