BANYUWANGI, iNewsSurabaya.id - Nelayan di Teluk Biru kini bisa tersenyum lebar. Ini setelah Telkomsel menindaklanjuti permintaan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa untuk memperkuat jaringan telekomunikasi di kawasan perairan di Banyuwangi itu.
Langkah ini berawal dari kunjungan Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur ke kelompok nelayan di Dermaga Muncar, Juli lalu. Saat itu, para nelayan mengeluhkan lemahnya sinyal telekomunikasi saat melaut, terutama di perairan Teluk Biru.
Teluk Biru merupakan kawasan strategis dengan 97 bagan apung penangkap teri dan cumi berlampu, yang melibatkan sedikitnya 13.102 nelayan. Keberadaan sinyal menjadi kebutuhan vital, tidak hanya untuk berkomunikasi dengan keluarga, tetapi juga dalam menjalankan sistem pemantauan kapal.
Tanpa jaringan yang kuat, risiko keselamatan di laut meningkat karena nelayan sulit melakukan koordinasi maupun melaporkan kondisi darurat.
Vice President Area Network Operations Jawa Bali Telkomsel, Andrias Indra, menyampaikan bahwa Telkomsel berkomitmen menghadirkan konektivitas yang merata dan inklusif di seluruh penjuru negeri.
“Sebagai bagian dari komitmen tersebut, kami berkolaborasi dengan Diskominfo Provinsi Jawa Timur untuk menindaklanjuti keluhan para nelayan dengan melakukan optimalisasi jaringan agar lebih kuat dan stabil di wilayah Teluk Biru,” ujar Andrias, Sabtu (11/10/2025).
Teluk Biru dikenal sebagai kawasan strategis bagi aktivitas nelayan di Muncar dan sekitarnya, sekaligus menjadi destinasi wisata bahari unggulan Jawa Timur. Namun, kondisi geografis perbukitan di sisi timur Taman Nasional Alas Purwo membuat sinyal telekomunikasi sulit menjangkau area tersebut.
Akibatnya, nelayan, wisatawan, dan petugas mengalami kendala komunikasi, terutama saat menghadapi situasi darurat di tengah laut.
“Kami melakukan optimalisasi jaringan melalui penambahan perangkat dan penyesuaian arah jangkauan BTS (Base Transceiver Station) di wilayah Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, yang secara geografis berhadapan langsung dengan Teluk Biru,” lanjut Andrias.
Andrias menambahkan, keberhasilan peningkatan jaringan ini tidak hanya memudahkan komunikasi, tetapi juga memperkuat ekosistem ekonomi pesisir.
“Akses digital adalah fondasi penting untuk pemerataan pembangunan dan inklusi sosial. Kami percaya bahwa konektivitas yang andal akan membawa dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin menyatakan, perbaikan jaringan ini juga berdampak pada keberlangsungan usaha nelayan di kawasan tersebut.
“Keluhan sinyal di perairan Teluk Biru Banyuwangi kini teratasi. Nelayan dapat berkomunikasi lancar hingga tengah laut, baik melalui chat, panggilan suara, maupun video call,” ujarnya.
Sebelumnya, Sherlita meninjau area blank spot di wilayah Muncar, Banyuwangi, Sabtu (13/9/2025). Kunjungan ini merupakan tindak lanjut arahan Gubernur Khofifah Indar Parawansa atas keluhan para nelayan mengenai lemahnya sinyal di perairan Teluk Biru, salah satu titik penting aktivitas penangkapan ikan di pesisir Banyuwangi.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
