Rute marathon dirancang tidak sekadar fungsional, tetapi juga estetis dan historis. Para pelari melewati ikon-ikon kota seperti Tugu Pahlawan, Balai Kota, Jembatan Merah, hingga Hotel Majapahit. Ini menjadi bagian dari strategi memperkenalkan wajah otentik Surabaya kepada para peserta luar kota.
“Kalau mereka senang, kemungkinan besar mereka akan kembali—entah untuk wisata, bekerja, bahkan berinvestasi,” tambah Fikser.
ISOPLUS Marathon juga membuka peluang besar bagi pelaku UMKM. Booth makanan dan minuman, produk lokal, hingga layanan transportasi online mendapat limpahan permintaan.
Pertumbuhan ekonomi Surabaya yang kini mencapai 5,7% sebagian besar didukung oleh aktivitas sektor jasa dan pariwisata. Event seperti ini menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas sektor—swasta, pemerintah, dan masyarakat—mampu menciptakan multiplier effect yang nyata.
Dengan suksesnya ISOPLUS Marathon 2025, Surabaya kembali menegaskan dirinya sebagai kota yang tidak hanya tangguh secara infrastruktur, tetapi juga dinamis secara ekonomi.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
