Quraish Shihab, Keturunan Nabi yang Tak Mau Disebut Habib. Ini Dia Sepak Terjang Bersama Ulama Dunia
Pada 2004, Quraish mulai mengembangkan gerakan “Membumikan Al-Qur’an” yang diterjemahkan melalui lembaga yang didirikannya dengan nama “Pusat Studi Al-Qur’an” (PSQ) . PSQ menjadi kepanjangan tangan dan ide dari Quraish untuk mensosialisasikan dan mendakwahkan pemahaman Islam yang moderat dan toleran, yang dilahirkan juga melalui banyak program, seperti Pendidikan Kader Mufassir sebagai media untuk mencetak generasi penerus yang akan menyampaikan pesan Al-Qur’an secara tepat.
Selain itu, Quraish dibantu dengan beberapa kolega juga mendirikan Bayt Al-Qur’an di kawasan South City Pondok Cabe yang terdiri dari Pondok Pesantren Pasca Tahfidz yang mendidik para huffadz (Penghafal Al-Qur’an) dari berbagai daerah untuk mendalami Ilmu Al-Qur’an, dan Bayt Al-Qur’an juga mempunyai masjid sebagai media praktik santri dan media mendakwahkan Islam secara konvensional kepada masyarakat sekitar.
Prof. Muhammad Quraish Shihab bersama KH Maimun Sarang Rembang Jawa Tengah
Quraish juga membantu menginisiasi PSQ untuk berinovasi mendakwahkan Islam Wasathiyyah (moderat) melalui platform digital, dan terbentuklah CariUstadz.id, yang mempertemukan antara jamaa’ah kepada ustadz yang berpemahaman moderat untuk menyelenggarakan kajian bersama, ataupun untuk mensupport kegiatan tertentu.
Quraish sampai sekarang masih aktif juga dalam menyelesaikan permasalahan dunia Islam Internasional melalui Majlis Hukama’ Al-Muslimin yang terbentuk sejak 2014, dan beranggotakan total 15 orang dari ulama-ulama terkemuka di seluruh dunia. Perkumpulan ini dipimpin langsung oleh Grand Syekh Al-Azhar, Syekh Dr. Ahmed El-Tayeb.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait