HASRAT menjadi penguasa nusantara Raja Kediri, Prabu Girindrawardhana tidak bisa terbendung. Ia ingin menjadi penguasa nusantara. Namun, untuk menggapai kekuasaan itu, langkah pertama harus menguasai kerjaan Majapahit.
Prabu Girindrawardhana pun pada akhirnya mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyerang Majapahit. Cita-citanya menjadi penguasa tunggal di tanah Jawadwipa tidak bisa ditawar-tawar lagi. Untuk menggapai cita citanya itu, Prabu Girindrawardhana harus menggulingkan kekuasaan Prabu Brawijaya V.
Jika Prabu Brawijaya V masih meger-meger duduk di atas singgasananya, bagaimana mungkin Prabu Girindrawardhana dapat menjadi Raja Majapahit?
Jika Prabu Brawijaya V masih mengendalikan kekuasaan di kutharaja Trowulan, bagaimana mungkin Prabu Girindrawardhana dapat mewujudkan mimpi besarnya menjadi penguasa se-Nusantara?
Tekadnya pun semakin membulat, ia bersikeras ingin menggantikan takhta Prabu Brawijaya V.
"Apa pun risikonya, Kediri harus menyerang Majapahit! Dan, Majapahit harus tumbang oleh kekuatan barisan prajurit Kediri! Takhta kekuasaan Prabu Kertabhumi harus bergeser kepadaku! Ia sudah usang. Prabu Brawijaya V sudah tak pantas lagi menjadi Raja Majapahit! Maka akulah yang harus menggantikannya!," gumam Prabu Girindrawardhana, melansir Brawijaya Moksa Detik-Detik Akhir Perjalanan Hidup Prabu Majapahit.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait