Soeharto, Gus Dur dan Marsinah hingga Syaikhona Kholil Ditetapkan Pahlawan Nasional oleh Presiden

Arif Ardliyanto
Presiden Prabowo Subianto resmi menetapkan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional tahun 2025 bersama 9 tokoh lainnya. Keputusan ini menjadi sorotan publik dan menandai momen refleksi sejarah nasional. Foto iNewsSurabaya/ist

JAKARTA, iNewsSurabaya.id – Setelah melalui proses panjang dan menuai perdebatan publik, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto akhirnya menetapkan Presiden ke-2 RI, Soeharto, sebagai salah satu Pahlawan Nasional tahun 2025. Keputusan ini disampaikan bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, Senin (10/11/2025), melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/TK/2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.

Dalam keputusan tersebut, terdapat 10 tokoh bangsa yang menerima gelar kehormatan tertinggi tersebut. Mereka adalah:

1. bdurrahman Wahid (Jawa Timur)

2. M Soeharto (Jawa Tengah)

3. Marsinah (Jawa Timur)

4. Sarwo Edhie Wibowo (Jawa Tengah)

5. Mochtar Kusumaatmadja (Jawa Barat)

6. Rahmah El Yunusiyah (Sumatera Barat)

7. Sultan Muhammad Salahudin (Nusa Tenggara Barat)

8. Syaikhona Kholil (Jawa Timur)

9. Tuan Rondahaim Saragih (Sumatera Utara)

10. Zainal Abidin (Maluku Utara)

Dari kesepuluh nama tersebut, Soeharto menjadi sosok yang paling menyedot perhatian publik. Presiden yang memimpin Indonesia selama 32 tahun itu kini resmi menyandang gelar Pahlawan Nasional, sebuah keputusan yang mengundang beragam tanggapan dari masyarakat.

Bagi sebagian kalangan, penetapan ini menjadi bentuk pengakuan terhadap jasa besar Soeharto dalam membangun stabilitas ekonomi dan infrastruktur nasional pada masanya. Namun, tak sedikit pula yang menilai keputusan ini perlu ditinjau dari berbagai sisi, mengingat sejarah panjang dan kompleks masa pemerintahannya.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menjelaskan, seluruh nama yang ditetapkan sebagai penerima gelar telah melewati proses seleksi ketat sesuai prosedur yang diatur negara. Proses pengajuan dimulai dari pemerintah daerah, kemudian dievaluasi oleh Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Pahlawan Nasional (TP2GP), hingga akhirnya diputuskan oleh Presiden.

“Semua nama sudah melalui kajian mendalam. Tidak ada keputusan yang diambil secara terburu-buru. Mereka yang menerima gelar ini telah terbukti memberikan kontribusi besar bagi bangsa dan negara,” ujar Gus Ipul di Jakarta Timur, Minggu (9/11/2025).

Editor : Arif Ardliyanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network