Ia juga menyoroti rencana hadirnya delapan perguruan tinggi asing di tingkat nasional dan lima di Jawa Timur, yang diprediksi akan semakin mengubah peta persaingan pendidikan tinggi.
Sebagai kampus dengan akreditasi unggul dan prestasi di tingkat Asia, Untag Surabaya merasa memiliki tanggung jawab moral untuk ikut menopang kemajuan PTS lain.
“Tidak ada artinya kami maju sendirian, sementara PTS lain tertinggal. Dunia pendidikan hanya bisa berkembang jika semua tumbuh bersama.” ujarnya.
Melalui sarasehan ini, Untag berupaya menyediakan ruang dialog komprehensif agar para pemangku kepentingan bisa merespons setiap perubahan regulasi dengan langkah strategis, mulai dari transformasi tata kelola hingga penguatan manajemen risiko.
Untag Surabaya berharap forum ini menjadi titik temu yang memperkuat jejaring antar-PTS, yayasan, dan pemerintah. Kolaborasi dianggap sebagai kunci bagi PTS untuk bertahan dan berkembang di tengah tekanan global.
Sarasehan ini sekaligus meneguhkan posisi Untag Surabaya bukan hanya sebagai kampus unggul, tetapi juga sebagai pusat kolaborasi bagi PTS untuk menata masa depan pendidikan tinggi Indonesia agar semakin kompetitif di tingkat dunia.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
