SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Ambrolnya atap plafon di GOR Indoor Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya terus menuai sorotan. Insiden yang terjadi diketahui saat pertandingan futsal pada Sabtu (15/11/2025) itu tidak hanya menimbulkan kecemasan para pengguna gedung, tetapi juga membuka dugaan adanya kelalaian dalam perawatan fasilitas olahraga milik pemerintah kota.
DPRD Surabaya menegaskan perlunya penyelidikan menyeluruh terhadap penyebab kerusakan tersebut. Anggota Komisi D DPRD Surabaya dari Fraksi PDI Perjuangan, Abdul Ghoni Muklas Ni’am, menyampaikan bahwa kerusakan itu janggal karena anggaran perawatan GOR GBT setiap tahun telah disediakan.
“Ini harus segera ditindaklanjuti karena anggarannya sudah ada, baik untuk perawatan maupun pemeliharaannya. Kalau bangunan ini tergolong baru, maka penyelidikan wajib dilakukan. Kenapa anggaran perawatan ada, tapi kondisi bangunan tetap jebol?” tegas Ghoni.
Ia menilai insiden tersebut menjadi alarm serius bagi pemerintah agar transparansi penggunaan anggaran publik benar-benar ditingkatkan.
Dari sisi pengguna fasilitas, keluhan keras datang dari para atlet. Mereka menilai kerusakan ini memalukan bagi Surabaya yang selama ini dikenal sebagai kota pencetak atlet berprestasi. Salah satu yang bersuara lantang adalah Rizky Andranata Prasetya Adi, mantan atlet karate peraih emas Porprov 2013 Madiun dan Porprov 2015 Banyuwangi.
“Kejadian seperti ini tidak seharusnya terjadi, apalagi Surabaya dijuluki kota segudang atlet. Fasilitas olahraga harus aman dan nyaman,” ujar Rizky yang mengaku kecewa melihat kondisi venue yang justru merosot saat kota sedang bersiap menjadi tuan rumah Porprov Jatim X/2027.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
