MADIUN, iNewsSurabaya.id – Kabar menggembirakan datang dari lereng Wilis. Kopi Robusta Kare Wilis Madiun, yang selama ini menjadi kebanggaan para petani lokal, semakin dekat untuk mendapatkan pengakuan resmi negara sebagai produk asli khas daerah. Pengakuan ini bukan sekadar label, tetapi bentuk perlindungan hukum yang dapat meningkatkan nilai jual sekaligus memperkuat identitas kopi Madiun di pasar nasional.
Langkah besar ini terlihat saat Kantor Wilayah Kementerian Hukum Jawa Timur melakukan pendampingan penyusunan dokumen deskripsi Indikasi Geografis (IG) pada Selasa (18/11). Kegiatan tersebut dipusatkan di Sekretariat MPIG Kopi Robusta Kare Wilis Madiun, yang selama ini menjadi wadah koordinasi petani dan pelaku usaha kopi setempat.
Kakanwil Kemenkum Jatim, Haris Sukamto, hadir langsung bersama jajarannya, termasuk Kadiv Pelayanan Hukum Raden Fadjar Widjanarko, Kabid Pelayanan Kekayaan Intelektual Pahlevi Witantra, serta Peneliti Utama BRIN, Sudarmadi Purnama. Dari Pemerintah Kabupaten Madiun, hadir pula Kepala Bidang Riset dan Inovasi Daerah, Evy Diah Andriani, dan Ketua MPIG, Sumadi.
Kopi Robusta Kare Wilis Madiun, yang selama ini menjadi kebanggaan para petani lokal, semakin dekat untuk mendapatkan pengakuan resmi negara sebagai produk asli khas daerah. Foto iNewsSurabaya/ist
Pertemuan dimulai dengan pemaparan draft dokumen deskripsi oleh peneliti BRIN. Dokumen ini menjadi kunci utama untuk menggambarkan karakter khas Kopi Robusta Kare Wilis Madiun, mulai dari rasa, metode produksi, hingga batas wilayah geografisnya. Masukan dari para ahli, pemerintah daerah, hingga pelaku kopi menjadi bagian penting untuk menyempurnakan dokumen tersebut.
Usai diskusi, tim melakukan peninjauan lapangan di area sekretariat MPIG sekaligus lokasi pengolahan kopi. Langkah ini dilakukan untuk memastikan seluruh data dalam dokumen benar-benar sesuai dengan kondisi nyata di lapangan—mulai dari proses panen, pengolahan, hingga kualitas hasil akhir.
Bagi para petani, peninjauan ini menjadi harapan baru. Pasalnya, IG tidak hanya soal legalitas, tetapi juga soal memastikan kualitas kopi tetap terjaga, seragam, dan memiliki nilai pembeda yang kuat dibanding daerah lain.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
