SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Di tengah persaingan pendidikan tinggi yang semakin ketat, Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mengambil langkah berani. Kampus merah-putih itu resmi menjalin kolaborasi internasional dengan perusahaan teknologi kedirgantaraan Rusia, LLC SPUTNIX/AFK Sistema, melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).
Penandatanganan yang digelar di Rektorat Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini difasilitasi Direktorat Bina Talenta Sains dan Teknologi Kemendikti Saintek. Acara berlangsung hangat, memperlihatkan semangat kolaborasi lintas negara yang jarang terjadi di dunia kampus Indonesia.
Hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah pimpinan perguruan tinggi mitra, antara lain Rektor Untag Surabaya Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, M.M., CMA., CPA., Direktur PENS Dr. Ing. Ir. Arif Irwansyah, serta Direktur Politeknik Negeri Batam Ir. Bambang Hendrawan. Kehadiran mereka menegaskan komitmen bersama membangun ekosistem riset kedirgantaraan yang lebih kuat dan terarah.
Direktur Bina Talenta Sains dan Teknologi, Adi Nuryanto, menilai kerja sama ini sebagai pintu penting bagi perluasan riset nasional.
“Kolaborasi ini membuka jalur pertukaran informasi dan peluang penelitian di bidang teknologi ruang angkasa,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Untag Surabaya, Prof. Mulyanto Nugroho, menegaskan bahwa kerja sama ini sejalan dengan visi kampus yang tengah memperkuat kapasitas riset sekaligus memperluas kiprah Indonesia pada teknologi masa depan.
“Ini peluang besar bagi sivitas akademika. Mahasiswa hingga dosen dapat terlibat dalam penelitian strategis yang terhubung dengan pusat riset internasional,” tuturnya.
Wakil Rektor I Untag Surabaya, Harjo Seputro, S.T., M.T., mengungkapkan bahwa lahirnya kolaborasi ini bukan hal instan. Selama berbulan-bulan, tim kedua pihak berdiskusi intensif hingga akhirnya menyepakati tujuh topik riset utama, antara lain: Material and Structural Engineering, Computer Science and Robotics, Spacecraft Design, Emerging Manufacturing and Integration, Sustainability and Technology Independence, Fluid Mechanics dan Dynamics and Control
Harjo berharap seluruh tim terus menjaga semangat kolaboratif. “Mari bangun reputasi Untag Surabaya di tingkat internasional. One Team, One Commitment, One Goal,” tegasnya.
Dari pihak SPUTNIX, perwakilan perusahaan Alexey Katkov menyampaikan optimisme yang sama. “Kami percaya kolaborasi ini akan memberi kontribusi nyata bagi masa depan perkembangan teknologi Indonesia,” ujarnya.
Kerja sama ini memperluas akses mahasiswa dan dosen dari Fakultas Teknik, Fakultas Teknologi Elektronik dan Informatika Cerdas (FTEIC), serta Badan Kerja Sama Untag Surabaya terhadap riset kedirgantaraan yang relevan dengan kebutuhan industri global.
Mulai dari desain satelit mini, pengembangan robotik, hingga rekayasa material antariksa—kolaborasi ini diproyeksikan menjadi laboratorium besar bagi lahirnya inovasi baru dari Surabaya.
Melalui MoU ini, Untag Surabaya menegaskan diri sebagai kampus yang adaptif dan progresif. Tidak hanya mengikuti perkembangan global, tetapi terlibat secara langsung dalam proses penciptaannya.
Kemitraan internasional ini menjadi bukti bahwa kampus Indonesia punya peluang besar menjadi pemain penting dalam riset kedirgantaraan, asalkan berani membuka diri pada inovasi dan kerja sama global.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
