Kerja sama ini juga diarahkan untuk memperkuat publikasi ilmiah internasional sebagai bagian dari Rencana Strategis Untag 2020–2030. Program double degree dengan skema 3+1 atau 2+2 tengah disiapkan agar mahasiswa dapat merasakan pengalaman belajar di dua negara.
Prof. Nug turut mengundang pimpinan UTHM untuk melakukan kunjungan balasan ke Surabaya.
“Sebagai perguruan tinggi swasta tertua di Jawa Timur yang berdiri sejak 1958, kami siap memperluas kolaborasi akademik dan riset,” tegasnya.
Rektor UTHM, Prof. Mas Fawzi bin Mohd Ali, menyambut hangat kemitraan tersebut. Ia menegaskan bahwa hubungan dua kampus ini akan dikembangkan secara konsisten mulai tahun ini.
“Kami merencanakan pertukaran dosen, pertukaran mahasiswa, serta kolaborasi penelitian dan akademik,” ujarnya.
Selain fokus riset, kedua kampus juga sepakat membuka akses bersama ke sumber perpustakaan, sehingga mahasiswa dan peneliti dapat memanfaatkan literatur yang lebih luas.
“Saya melihat kerja sama ini sangat baik karena memungkinkan kita saling berbagi ilmu dan memanfaatkannya untuk kepentingan masyarakat,” tambahnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
