Menurutnya, proses penyaluran bantuan dilakukan melalui koordinasi langsung dengan pemerintah daerah setempat agar tepat sasaran dan sesuai kebutuhan di lapangan. Bantuan dalam bentuk dana akan ditransfer langsung ke rekening masing-masing pemerintah daerah paling lambat Senin, 22 Desember 2025.
“Pemda setempat lebih memahami kondisi dan kebutuhan warga. Karena itu, kami berkomunikasi langsung dengan wali kota dan pemerintah daerah di sana agar penyalurannya efektif,” jelasnya.
Berdasarkan data terbaru hingga Jumat (19/12/2025), total bantuan yang berhasil dihimpun Pemkot Surabaya mencapai Rp8.953.185.818. Jumlah tersebut mencakup bantuan logistik yang telah dan akan dikirim ke daerah terdampak senilai Rp1.253.843.712, serta dana tunai siap transfer sebesar Rp4.500.086.106.
Total tersebut juga termasuk donasi dari para pengusaha dan yayasan Surabaya senilai Rp1.437.128.000, kontribusi Komunitas Ling Tien Kung Bandung Raya sebesar Rp262.128.000, serta bantuan dari Kapal Api senilai Rp1,5 miliar.
Eri menegaskan, bantuan tersebut sepenuhnya berasal dari kepedulian masyarakat Surabaya. “Ini bukan bantuan dari wali kota atau Pemkot Surabaya. Ini murni dari warga, pengusaha, dan yayasan. Tugas kami hanya memastikan bantuan tersalurkan dengan baik kepada saudara-saudara kita yang terdampak bencana,” tegasnya.
Ia pun menyampaikan apresiasi dan doa bagi seluruh pihak yang telah terlibat. “Semoga Surabaya selalu dijauhkan dari bencana, karena masih banyak orang baik yang peduli terhadap sesama. Saya doakan semua yang membantu diberikan kesehatan, rezeki yang barokah, dan usaha yang terus berkembang,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Surabaya, Irvan Widyanto, menjelaskan bahwa donasi berasal dari dua jalur utama, yakni donasi tunai dan transfer ke rekening Bangga Surabaya Peduli (BSP), serta donasi yang disalurkan melalui Baznas Kota Surabaya.
Selain dana, Pemkot Surabaya juga mengelola bantuan logistik dengan total berat mencapai 16.102,6 kilogram yang tersimpan di Gudang Hitec. Logistik tersebut mencakup berbagai kebutuhan dasar dan darurat, mulai dari beras, mie instan, minyak goreng, gula, susu, perlengkapan balita, perlengkapan mandi, pakaian, selimut, obat-obatan, hingga paket sembako siap distribusi.
“Seluruh logistik sudah melalui pendataan dan stok opname terakhir pada Kamis malam,” pungkas Irvan.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
