Lebih dari sekadar angka, keberadaan milenial membawa dampak signifikan terhadap ekspansi bisnis Pegadaian. Beni menyebutkan, peningkatan jumlah nasabah milenial sebesar 5 hingga 10 persen saja sudah mampu mendorong pertumbuhan yang terasa di berbagai lini usaha.
Pasalnya, potensi milenial tidak hanya berhenti pada produk investasi seperti emas, tetapi juga merambah ke berbagai layanan pembiayaan. Kebutuhan akan modal usaha, pendidikan, hingga perencanaan keuangan jangka panjang menjadi peluang yang terus berkembang seiring bertambahnya usia dan tanggung jawab generasi ini.
“Kalau milenial bertambah 5 sampai 10 persen, ekspansinya sudah luar biasa. Harapan kami, mereka tidak hanya memanfaatkan produk investasi, tetapi juga mulai menggunakan produk pembiayaan lainnya sesuai kebutuhan masa depan,” ungkap Beni.
Fenomena ini menunjukkan pergeseran persepsi terhadap Pegadaian. Layanan yang dulu dianggap konvensional kini bertransformasi menjadi solusi keuangan yang adaptif dan relevan bagi generasi muda. Dengan mengandalkan inovasi digital dan pendekatan yang lebih personal, Pegadaian berupaya membangun hubungan jangka panjang dengan milenial sebagai mitra finansial sejak dini.
Ke depan, Pegadaian optimistis tren dominasi milenial akan terus menguat. Selama transformasi digital berjalan konsisten dan produk yang ditawarkan selaras dengan kebutuhan generasi muda, Pegadaian diyakini mampu mempertahankan relevansi sekaligus memperluas basis nasabah di tengah persaingan industri jasa keuangan yang semakin dinamis.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
