Selain itu juga mengikuti latek KSIT, latek opsfib dan kursus pemantapan di Puslatpurmar 3 Grati Komando Latih Korps Marinir (Kolatmar) selama satu bulan yang semakin melengkapi bekal ilmu kemiliteran dan profesionalisme sebagai pasukan pendarat Korps Marinir.
Widodo menjelaskan, penyematan baret ungu ini sebagai pertanda bahwa telah lahir prajurit-prajurit petarung Korps Marinir yang siap untuk terjun di berbagai medan tugas.
"Secara resmi menjadi bagian keluarga besar Korps Marinir dan sekaligus menjadi momentum penting sebagai langkah awal dalam menapaki perjalanan karier sebagai prajurit petarung Korps Marinir dalam pengabdian kepada bangsa dan negara," paparnya.
Pemakaian baret ungu Korps Marinir, lanjutnya, tidak hanya sebagai simbol identitas diri. Namun mengamanahkan tuntutan untuk selalu menjaga kehormatan dan kebanggaan Korps dalam tugas dan pengabdian sebagai garda terdepan bangsa dalam menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah dan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Dengan demikian, konsekuensi menjadi seorang prajurit Korps Marinir menuntut tanggung jawab untuk berperilaku dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai luhur tuntunan prajurit Korps Marinir sebagai landasan moral dalam setiap penugasan.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait