Fajar menambahkan, RPH juga melakukan penyemprotan disinfektan kepada semua ternak dan kendaraan pengangkut hewan yang masuk ke lokasi RPH, sebagai upaya meningkatkan bio safety dan bio security di lingkungan RPH Kota Surabaya.
“Kami berusaha jangan sampai ada sapi yang akan dipotong di RPH terjangkit virus penyakit menular PMK”, terangnya.
Fajar menjelaskan, uji sampel Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah dilakukan Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) di Jalan A.Yani 68-70 Surabaya, sebagai laboratorium rujukan Penyakit Mulut dan Kuku. Uji sampel ini dilakukan pada 27-28 Januari 2022 di RPH Pegirian Kota Surabaya dengan mengambil sampel 61 sampel serum, yang terdiri dari 11 sampel serum sapi dan 50 sampel serum babi.
Hasilnya negatif untuk seluruh sampel. Hasil uji sampel PMK tertanggal 11 April 2022 dikirimkan Pusvetma kepada Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dengan tembusan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Kepala Balai Besar Veteriner Wates, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya dan Direktur Utama Rumah Potong Hewan Surabaya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait