MOJOKERTO, iNews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto melakukan evaluasi terhadap inkubasi wirausaha bidang peternakan, perikanan dan pertanian, di kantor Pemkot, Selasa (10/5). Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menyebutkan sekter pertanian dan peternakan masih menjanjikan untuk kembangkan.
Dalam evaluasi ini menghadirkan Ning Ita pangilan akrab Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari secara langsung memaparkan kemungkinan berkembangnya sektor pertanian dan peternakan. Ia juga didampingi camat dan lurah se-Kota Mojokerto untuk mengikuti program inkubasi wirausaha dari masyarakat. Dalam arahannya Ning Ita sapaan akrab Wali Kota Mojokerto menyampaikan program ini tetap dilanjutkan pada tahun 2022 ini. Namun, dengan sudah menemukan titik fokus saat ini.
"Fokusnya pada ayam petelur dan juga lele. Ikan nila belum bisa kita jadikan contoh karena belum panen," bebernya.
Menurut dia inkubasi wirausaha pada bidang peternakan dan perikanan ini lebih banyak yang sukses ketimbang pertanian atau holtikultura. "Yang paling banyak gagal adalah holtikultura dan paling berhasil pada peternakan pada budidaya ayam petelur. Karena hasilnya sangat jelas bisa dinikmati langsung apakah itu dijual atau dikonsumsi sendiri," tegas dia.
Untuk kegagalan pada budidaya pertanian ini Ning Ita menduga karena minimnya lahan di kota. Selain itu merawat pertanian juga dibutuhkan ketelatenan yang ekstra dan juga kadang bergantung pada cuaca.
Dalam evaluasi bulan ke lima di tahun 2022 ini Ning Ita mengambil keputusan program inkubasi wirausaha ini tetap dilanjutkan dengan mencari mulai sasaran saat ini. Dan keputusan kedua dilanjutkan pada yang berminat.
"Yang tak berminat kita tinggalkan. Keputusan ketiga yang berminat ini kita evaluasi, apakah sudah pernah mendapatkan kube dari tahun sebelumnya atau kita kembangkan pada sasaran baru," tegas istri dari Supriyadi KS ini.
Ning Ita menambahkan skema awal inkubasi wirausaha ini titik beratnya pada tahun 2020 adalah untuk penanganan pandemi Covid-19.
"Kita harapkan dari budidaya mereka paling tidak bisa dimakan tidak ngomong dijual dulu. Karena mereka kehilangan pekerjaan, atau mengalami penurunan penghasilan. Dalam perjalannya ini, pandemi sudah mulai turun, ekonomi sudah mulai bangkit," imbuh wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait