Seperti diketahui, hepatitis akut ini telah memakan korban jiwa khususnya anak-anak. Mengingat anak-anak berusia di bawah usia 10 tahun cukup rentan terhadap penularan hepatitis akut.
Selain itu, kata Khusnul, pihaknya juga meminta kepada dinkes untuk membuat petunjuk teknis (Juknis) dan SE terkait Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) dan menyampaikan kepada publik Standart Operasional Prosedur (SOP) sebagai bentuk deteksi dini jika menemukan kasus tersebut.
"Jika di masyarakat diketahui ada tanda-tanda virus hepatitis ini, mereka tahu langkah apa yang harus dijalankan sesuai SOP," katanya.
Untuk masalah pencegahan melalui imunisasi lengkap bagi anak-anak di Surabaya saat ini telah mencapai telah mencapai sekitar 41 ribu bayi di Surabaya dengan tingkat ketercapaian 96,90%. Sementara Jumlah Bayi di Surabaya itu adalah 41.383 bayi.
"Sementara Kemenkes hanya menarget 93 persen, jadi artinya untuk imunisasi sudah cukup," katanya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait