PROBOLINGGO, iNews.id - Ibarat kacang lupa akan kulit. Barangkali inilah pepatah yang cocok diberikan kepada Ahmad hadi (23). Ia rela membunuh neneknya lantaran kesal dengan perkataan sang nenek bernama Jaminah (65).
Saat ini, pelaku yang sekarang menjadi tersangka merasa kesal karena mendengar perkataan neneknya. Akibatnya, sang cucu dendam yang berakibat pembunuhan terhadap neneknya. Kejamnya, mayat sang nenek dibuang di lokasi yang berada dipekarangan samping rumah milik korban Dusun Krajan, Desa Legundi, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo.
Untuk mengetahui jalan certa secara jelas, Polsek Bantaran dan Satuan Reskrim Polres Probolinggo melakukan gelar rekonstruksi kejadian pembunuhan seorang wanita paruh baya. Pelaku yang diketahui cucu keponakannya yang kemudian dibuang disebuah pekarangan samping rumah korban pada Senin (25/4/2022).
Motif dari latar tragedi pembunuhan cucu keponakan terhadap neneknya ialah dikarenakan tersangka yakni Ahmad Hadi, sakit hati mendengar perkataan korbannya yakni Jaminah.
Kapolres Probolinggo melalui Kapolsek Bantaran AKP Sugeng Harianto mengatakan dari hasil olah TKP dan Rekonstruksi terdapat 12 adegan. Adegan rekonstruksi itu diawali saat tersangka berniat meminjam uang kepada korban. Namun, bukannya mendapat pinjaman korban malah mendapat makian dan ejekan dari korban. Karena sakit hati, kemudian tersangka meninggalkan rumah korban.
"Akan tetapi tersangka memiliki dendam kepada pelaku sehingga mendatangi rumah korban kembali pada sore harinya", kata Kapolsek Bantaran, Selasa (10/5/2022).
Sesampainya di rumah korban, tersangka melihat kunci inggris yang berada diatas rak sepatu yang kemudian langsung diambil tersangka untuk dipukulkan kepada korban yang sedang mandi.
Tak hanya sekali tersangka memukul korban di bagian tengkuk lehernya menggunakan kunci inggris melainkan memukul sebanyak lima kali hingga membuat korban jatuh tersungkur.
Melihat korban bersimbah darah, tersangka panik dan berlari ke ruang tamu hingga membuat senjata yang telah terkena darah korban menempel dibeberapa tembok dan lantai.
"Setelah berfikir cukup lama, akhirnya tersangka berinisiatif menyeret korban dan membuangnya ke pekarangan kosong samping rumah pada malam hari agar tidak diketahui masyarakat sekitar," pungkas Kapolsek Bantaran.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait