Alasan ketiga, menurut Mendag Lutfi, lebih simbolis namun tidak kalah strategis. Yaitu untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat ASEAN dan dunia bahwa perekonomian ASEAN mulai mengalami normalisasi dan mulai bangkit dari krisis yang disebabkan pandemi Covid-19.
Mendag Lutfi membenarkan bahwa pemilihan Bali sebagai tuan rumah AEM Special Meeting ditujukan untuk menyampaikan pesan positif, memberikan bukti nyata, sekaligus membangun semangat kebangkitan kepada masyarakat untuk segera menormalisasi aktivitas perekonomian. Dengan sepakat dan siapnya para menteri ekonomi ASEAN untuk bertemu kembali secara fisik sejak diberlakukannya protokol kesehatan Covid-19, di Bali, Mendag Lutfi bermaksud menyatukan ASEAN dalam satu pesan penting.
“Ketika para pemimpin perekonomian ASEAN sudah bertemu secara fisik sambil menikmati kecantikan Bali, berarti masyarakat bisa kembali bekerja, kembali berkarya, bahkan kembali berwisata di seluruh ASEAN yang punya banyak situs wisata kelas dunia. Intinya, masyarakat yakin bahwa perekonomian ASEAN sudah pulih dan mulai normal.” kata Mendag Lutfi.
Mendag Lutfi juga mengajak untuk bersama-sama memulihkan perekonomian ASEAN dari wabah ketakutan yang meyakini bahwa arus barang, jasa, dan orang adalah sumber penyebaran penyakit dan pandemi. Pasca-AEM Special Meeting, para pemimpin dunia yang sedang bertikai diharapkan sadar bahwa selama persatuan dan perdamaian dijaga, maka kemakmuran dan kerukunan bersama akan tercipta.
“Dan itulah jawaban paling tepat untuk menjaga pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang semakin cepat dan inklusif. Apapun tantangannya,” tegas Mendag Lutfi.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait