SURABAYA, iNews.id - Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) memperkenalkan Bakaoo.id, sebuah situs e-commerce dalam acara Pre Forum Kapasitas Nasional di salah satu hotel di Surabaya yang berlangsung pada 17 hingga 19 Mei 2022.
Situs jual beli ini bertujuan membantu memperluas jaringan pasar, meningkatkan daya saing hingga penjualan produk UMKM binaan PHE WMO.
UMKM Batik Tanjungbumi dan Prancak Sepulu (Pranspul) Kabupaten Bangkalan yang mengolah hasil laut merupakan produk unggulan di website marketplace Bakaoo.id.
"Dengan Bakaoo.id, pendapatan dari UMKM pun meningkat secara signifikan dan membuat produk UMKM dikenal luas. Tidak hanya di Bangkalan, tapi juga luar negeri," kata Direktur Regional Indonesia Timur, Awang Lazuardi, Kamis (19/5/2022).
Menurutnya, peningkatan permintaan barang ini juga memberikan dampak positif. Yaitu terciptanya lapangan pekerjaan baru bagi warga sekitar yang ikut terlibat dalam pembuatan produk batik dan juga makanan olahan.
"Kedepannya website marketplace ini akan dicoba untuk terintegrasi dengan website milik Pemprov Jatim dan juga portal UMKM Lokal binaan Kementerian BUMN," imbuh Awang.
Pengrajin batik Tanjungbumi Bangkalan, Hananah, mengakui adanya perbedaan setelah dibina PHE WMO.
Sebelumnya, dia masih menawarkan dagangannya secara konvensional dengan cara menitipkan batik produksinya ke toko-toko di Surabaya, Sidoarjo, Pamekasan dan Sumenep.
Sejak menjadi binaan PHE WMO, usaha batik Hananah semakin berkembang. Omzetnya naik berkali-kali lipat karena perluasan pasar.
Jika sebelumnya dalam sebulan bisa laku ratusan lembar, kini jumlah batiknya yang terjual semakin banyak dengan banderol harga mulai Rp200.000 hingga Rp15 juta.
"Penjualan semakin maksimal dengan Bakaoo.id. Sebulan ratusan lembar," katanya.
Admin Bakaoo.id, Halimatus bercerita, sebelum menjadi mitra binaan PHE WMO dan bergabung dengan Bakaoo.id, para pelaku UMKM belum memahami teknologi pemasaran melalui Instagram maupun WhatsApp.
"Dengan adanya dukungan PHE WMO kita menjangkau lebih luas," katanya.
Dengan Bakaoo.id, para pelaku UMKM binaan PHE WMO bisa memperkenalkan produk mereka pada pasar yang lebih besar. Hal ini berdampak pada peningkatan omset mereka.
"Kalau tiap bulan Rp2 juta skala kecil, omzet sekarang bisa naik jadi Rp7 juta," pungkas Halimatus.
UMKM Batik Tanjungbumi dan Pranspul sendiri mendapat perhatian dari Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Dardak yang didampingi oleh Awang Lazuardi.
"Batik Madura yang sangat khas ini, memiliki nilai warisan budaya yang tinggi, terima kasih kepada PHE WMO yang telah membantu melestarikan warisan budaya khususnya dari Kecamatan Tanjungbumi Kabupaten Bangkalan,” ujar Emil saat mengunjungi booth.
Pada kunjungannya ke booth UMKM Pranspul, Emil juga terkesan dengan produk - produk makanan yang unik dan memiliki rasa yang sangat enak.
Berbagai olahan hasil laut seperti rengginang kepiting, keripik teripang laut, crispy ikan bulu ayam, abon ikan tuna, manisan kulit mangga dan keripik daun mangrove menjadi produk unggulan dari UMKM Pranspul.
"Makanan berbahan dasar hasil laut dari wilayah pesisir yang diolah masih dengan cara tradisional, ternyata memiliki rasa yang enak. Kemasannya juga menarik," terang Emil.
Editor : Ali Masduki