JAKARTA, iNews.id - Asosiasi Santri Pengusaha Perumahan Nusantara (ASANU) meminta pemerintah untuk memperkuat peran BTN Syariah untuk membiayai proyek properti dan perumahan di Indonesia. Kebijakan tersebut diyakini bakal memperkuat kinerja dan ekosistem Ekonomi Syariah di Indonesia.
Ketua Umum Asosiasi Santri Pengusaha Perumahan Nusantara (ASANU), Wildan Sungkar mengharapkan ada peran pemerintah untuk memperkuat BTN Syariah sebagai bank yang fokus membiayai proyek properti dan perumahan. Menurutnya, spesifikasi ini diharapkan bisa memperkuat kinerja dan ekosistem Ekonomi Syariah.
“BTN Syariah sebaiknya tidak bergabung menjadi satu holding dengan Bank Syariah Indonesia agar kinerjanya makin fokus, sehingga dapat membantu para pengusaha perumahan Nasional,” katanya.
Wildan menuturkan, data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2020 menunjukkan jumlah backlog kepemilikan perumahan masih sangat tinggi yaitu mencapai 12,75 juta. Angka tersebut belum termasuk pertumbuhan keluarga baru sekitar 700.000 hingga 800.000 per tahun.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait