Faktor Keberhasilan Film KKN di Desa Penari

Ali Masduki
Film ini berhasil mematahkan dominasi proyek Marvel Cinematic Universe di box office Indonesia, sepanjang akhir pekan lalu. (Foto: Instagram)

Ketertarikan dengan Tema Horor

Di samping tiga hal tadi, Igak juga menerangkan bahwa tema horor menjadi sebuah pasar di mana sumber-sumber di dalamnya tidak akan habis karena dapat digali secara terus-menerus. Ketika pasarnya tersedia, maka film horor akan selalu ditonton oleh banyak orang.

“Katakanlah orang Bali dengan kekuatan magisnya, maka mereka merasa dekat secara personal. Termasuk juga setan-setan seperti kuntilanak, genderuwo, pocong, tuyul, atau sejenisnya. Itu bagian dari mitos dan kepercayaan karena kita tahu dan dekat sehingga kita akan berbagi kedekatan secara psikologis juga,” tambah alumnus Curtin University itu.

Lebih lanjut, dosen program studi Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga (Unair) itu menjelaskan bahwa film horor cenderung tidak memerlukan usaha berpikir, berbeda dengan film lainnya. Hal tersebut juga menjadi sebab mengapa film horor digemari banyak orang.

Ending film horor akan sama. Kita menikmati rasa takut, merasa dikejutkan, setannya akan kalah atau muncul di akhir sebagai suatu yang possible. Itu wajar-wajar saja karena itu memenuhi kebutuhan psikologis penonton yang memang ingin melihat sesuatu, kemudian selesai. Itulah bagian dari adrenalin. Sama dengan film action,” tukas Igak.

Editor : Ali Masduki

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network