ACEH, iNews.id - Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) dan Perkumpulan Telapak Teritori Aceh, melakukan deteksi kesehatan Krueng Aceh yang hulunya ada di Aceh Besar sedangkan hilirnya ada di Banda Aceh.
Selam dua hari, Sabtu-Minggu kemarin, mereka menguji kualitas air dan kontaminasi Mikroplastik melalui sample air yang diambil di empat lokasi mewakili Segmen Hulu, Segmen Tengah dan Segmen Hilir.
Peneliti Lembaga Kajian Ekologi dan konservasi lahan basah (Ecoton), Eka Chlara Budiarti, mengungkapkan bahwa Krueng Aceh telah terkontaminasi mikroplastik.
"Polanya semakin kearah hilir jumlah mikroplastik makin bertambah. Untuk jenis yang paling banyak mencemari air sungai adalah jenis fiber atau partikel mikroplastik yang berbentuk benang. Jenis fiber ini bersumber dari tekstil atau bahan pakaian polyester yang dicuci kemudian benang-benangnya rontok dan mengalir melalui bilasan air menuju kesungai,” ungkapnya.
Eka menjelaskan, bahwa meski air Krueng Aceh tidak terlalu keruh, namun dengan menggunakan mikroskop pembesaran 40-400 kali bisa ditemukan hingga 150 Partikel Mikroplastik dalam 100 liter air sungai.
Kontaminasi Mikroplastik terbanyak di temukan di bawah jembatan Beurawe yaitu 150 PM/100 L. Disusul Jembatan Lambaro 90 PM/100 L yang mewakili segmen tengah Krueng Aceh.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait