Para pemain, kata dia, sering kesulitan untuk menyelesaikan pola puzzle. Itu sangat dipengaruhi cara berpikir si anak.
Kebanyakan para pemain berpikir untuk membentuk pola secara linier atau garis lurus. Padahal, untuk menyusun empat balok ini bisa secara tidak garis lurus.
“Itu tips nya biar cepat mudah menyelesaikan,” katanya.
Bagi yang penasaran memainkan balok kayu ini, jangan berharap ada kunci jawaban pada lembar pedoman. Pria berumur 45 tahun itu memang sengaja tidak menyediakannya. Hal itu dilakukan supaya para pemain terus mengasah kecerdasan berpikirnya dalam menyelesaikan masalah yang ada.
“Agaknya filosofis, tapi memang tujuan permainan ini kan melatih kecerdasan,” tegasnya.
Produk pertama yang diciptakan pada tahun 2016 itu dulunya hanya menggunakan busa spon, kini, kualitasnya ditingkatkan.
Dengan memanfaatkan limbah palet kayu sebagai bahan baku utama mainannya. Selain ramah lingkungan juga dirasa lebih awet dengan cost yang tak terlalu tinggi.
“Pernah ada yang sambat mainannya cepat rusak. Akhirnya terpikir bekerjasama dengan teman yang bisnis palet kayu,” jelas pria yang gemar dengan matematika itu.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait