Cara Pulihkan Trauma Hingga Cegah Penculikan Anak

Ali Masduki
Mencegah penculikan anak tentunya akan lebih mudah daripada memulihkan psikologis anak yang telah terdampak. (Foto: Ali Masduki)

Besarnya Peran Orangtua dalam Pemulihan Mima, sapaan akrab dosen FPsi UNAIR tersebut menyebutkan bahwa pemulihan trauma korban penculikan membutuhkan proses dan waktu sesuai dengan tingkat keparahan trauma.

Ia menuturkan bahwa orangtua dan lingkungan sekitar berperan besar dalam memberikan rasa aman pada korban.

“Jadi pendengar yang baik bagi anak. Dengarkan cerita anak tanpa ada judgement apapun. Jangan memaksa anak untuk bercerita secara rinci tentang kejadian penculikan itu. Biarkan anak mengungkapkannya ketika ia ingin cerita,” jelas Mima.

Selain itu, membangun rasa aman dalam kegiatan sehari-hari dan memberi keyakinan bahwa situasi telah baik juga perlu ditanamkan bersama dengan orang-orang sekitar.

Dosen FPsi itu menambahkan, mencurahkan kasih sayang yang ekspresif juga dapat membuat anak merasa disayangi.

“Bila anak mengalami stress berat atau trauma, lebih baik dirujuk ke professional untuk dilakukan konseling. Lakukan juga pemeriksaan fisik bila anak menunjukkan ketidaknyaman secara fisik,” tegasnya.

Editor : Ali Masduki

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network