SURABAYA, iNews.id - Sejumlah tokoh kenamaan bergabung sebagai mitra PT Amerta Tani Maju (ATM). Terbaru, ada nama Bambang Rudiyanto.
Jebolan S1 Universitas Kartini dan Magister Universitas Wijaya Kusuma tersebut memiliki latar belakang sebagai seorang pengacara.
Selain banyak kasus sukses ia tangani, Rudy juga dikenal sebagai spesialis bidang hukum pidana, perdata, ketenagakerjaan, pajak, kurator dan pengurus.
Seringkali Rudy harus melewati suka duka saat menghadapi calon klien yang tidak mengerti hukum. Namun mereka kerap merasa lebih mengerti hukum.
"Banyak masukan-masukan yang sebenarnya penyesatan hukum. Tapi mereka lebih percaya pendapat dari pihak lain, kalau sudah seperti itu, calon klien saya persilakan memakai lawyer lain aja daripada kita bermusuhan dengan calon klien, karena saya berprinsip berteman itu indah dan damai," terang Rudy seraya tersenyum, Kamis (09/6/2022).
Kendati berkutat dalam hukum, Rudy melihat sebuah peluang besar dalam industri pertanian. Menurutnya, bisnis ini lebih rasional. Ketertarikan terjun dalam sektor ini sebenarnya telah ia pikirkan sejak lama.
"Yang menarik adalah, bisnis ini reasonable, masuk di akal, nyata adanya dan kita bisa mengontrol sawah tersebut kapan saja, serta bisa komunikasi secara langsung dengan pihak petani," ujar pria kelahiran Surabaya dan penghobi baca buku, olah raga ringan serta traveling tersebut.
Apalagi ia melihat sejauh ini PT ATM sebagai produsen padi Japonica, telah berhasil mengembangkan lahan hingga 30 hektare pada kuartal kedua 2022.
Sementara itu, Direktur Utama PT ATM, Thiono, mengatakan jika perusahan yang bergerak dalam bidang pertanian tersebut siap memperluas lahan hingga 600 hektare pada Agustus 2022 mendatang.
PT ATM juga mempersiapkan pupuk nabati untuk penggunaan internal. Salah satunya di wilayah Bojonegoro.
"Kami juga tengah mempersiapkan pupuk nabati sendiri bagi lahan-lahan yang kami kelola," terang Thiono didampingi Direktur Teknik PT ATM, Djoko.
Kehadiran PT ATM sendiri merupakan salah satu bentuk dukungan ketahanan pangan dalam negeri.
Terlebih, baru-baru ini Pemerintah RI berupaya meningkatkan produksi beras pasca BUMN Cina menyambangi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo guna membicarakan permintaan ekspor. Tak tanggung-tanggung, China membutuhkan 2,5 juta ton setiap tahun.
Indonesia sendiri selama ini tidak pernah melakukan impor beras. Karena Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dalam negeri telah dapat terpenuhi.
Jumlah stok beras di gudang seluruh Indonesia mencapai 1 juta ton hingga 1,5 juta ton. Stok dipastikan terus meningkat karena Bulog masih akan terus menyerap hasil panen petani.
Melihat peluang tersebut, PT ATM optimistis varian padi Japonica atau Padi Jepang akan menjadi salah satu diversifikasi ragam penguat ketahan pangan
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait