Presiden Laskar Sholawat Nusantara ini menjelaskan, dengan belanja produk lokal, secara otomatis akan membangkitkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
Sebab akan banyak pelaku UMKM yang bisa berproduksi dan mengembangkan usahanya. Dengan begitu juga akan menyerap tenaga kerja lokal yang cukup besar.
"Jawa Timur ini provinsi besar dengan jumlah penduduk lebih dari 40 juta jiwa. Ini jelas pasar yang besar, karena itu harus dimaksimalkan untuk pemberdayaan produk lokal," ujar alumnus Fakultas Ekonomi Unair Surabaya itu.
Fawait mengungkapkan, gerakan belanja produk lokal ini akan diperluas melibatkan Fraksi Gerindra di 38 Kabupaten/Kota se Jatim.
Dengan begitu, tidak hanya APBD Pemprov Jatim yang menyerap produk lokal tapi juga APBD di tingkat Kabupaten dan Kota di seluruh Jawa Timur.
Untuk itu, dalam waktu dekat pihaknya akan melaksanakan bimbingan teknis atau Bimtek Fraksi Partai Gerindra se Jatim.
Hal ini untuk merumuskan skema dan mempertegas komitmen Fraksi Gerindra dalam mengawal dana APBD untuk belanja produk lokal.
"Saya secara pribadi juga telah mengawali dengan menggunakan produk lokal. Baju dan celana yang saya pakai selama ini produk penjahit lokal Jember yang kebetulan seorang santri, hasilnya pun bagus. Ini bentuk keberpihakan saya terhadap pelaku UMKM. Langkah ini tentu juga diikuti anggota Fraksi Gerindra yang lain," pungkas pengasuh Ponpes Nurul Chotib, Al Qodiri IV Jember tersebut.
Editor : Ali Masduki