SURABAYA, iNews.id – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta mulai mencuri perhatian siswa-siswa SMP di Surabaya. Sebanyak 63 sekolah kejuruan menunjukan karya untuk dinikmati ribuan siswa SMP.
Pameran karya yang dilaksanakan di Maspion IT Surabaya membuat siswa-siswa SMP Surabaya terpukau. Mereka senang dengan pelaksanaan pameran ini, karena banyak pilihan sekolah yang bisa menjadi alternative untuk melanjukan ke pendidikan lebih lanjut.
“Saya senang pameran ini, banyak SMK yang memiliki karya. Bagus,” kata Zidan, salah satu siswa SMP Surabaya yang mengunjungi Pameran Pendidikan ini.
Kepala Sekolah SMK Wijaya Putra, Sugeng mengatakan, proses untuk menyiapkan pameran ini berlangsung cukup lama. Saat ini, ada 63 stan SMK yang ada di lokasi. Stan ini berisi karya-karya yang dimiliki SMK se-Surabaya. “Ada 63 stan yang diisi SMK di Surabaya. Mereka menunjukan produk yang dimiliki,” katanya.
Sementara itu, Kasi Kurikulum SMK Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur, Mudianto mengatakan, pameran pendidikan ini menunjukan eksistensi SMK swasta. Mereka tidak bisa pandang sebelah mata, karena banyak karya-karya yang dimiliki dan layak untuk diteruskan ke dunia kerja.
“Kegiatan ini sangat tepat, pilihan waktunya juga sangat tepat. Karya-karya siswa SMK sangat bagus,” katanya.
Mudianto mengatakan, pameran ini memberikan gambaran, sekolah tidak harus ke SMK negeri. Namun, SMK swasta juga bisa dengan ketrampilan yang sangat baik. “Orang tua memilih menyekolahkan anaknya ke SMK tujuannya supaya cepat kerja. Salah satu langkah yang bisa dilakukan iya mencetak entrepreneur,” ungkapnya.
Sebanyak 63 sekolah kejuruan menunjukan karya untuk dinikmati ribuan siswa SMPyang ada di Kota Surabaya
Keberadaan SMK, lanjut dia, mampu mengurangi pengangguran. Tercatat di Jawa Tumur, tahun 2020 jumlah pengangguran sebnayak 11,9 persen, tahun 2021 menurun menjadi 9,54 persen. Sementara Surabaya, tingkat pengangguran tercatat 13,19 persen tahun 2020, menurun menjadi 11,31 persen.
“Ini menunjukan tingkat keterserapan lulusan SMK sangat besar. Penurunan ini karena ada inovasi dan sinergi dengan dunia usaha,” paparnya.
Editor : Arif Ardliyanto