SURABAYA, iNews.id - Anggota Komisi XI DPR RI, Indah Kurnia menuturkan bahwa literasi keuangan masyarakat Indonesia harus ditingkatkan.
Untuk itu, maka sosialisasi dan edukasi harus terus dilakukan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia.
Kata dia, jika tingkat literasi keuangan tinggi, maka juga akan semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Dengan demikian tidak akan banyak masyarakat yang terjerat pinjaman online," tuturnya bersamaan dengan kegiatan penyuluhan bertajuk Pinjaman Online, di kawasan Karangpilang Surabaya, Sabtu (02/7/2022).
Edukasi yang diinisiasi Indah Kurnia bersama Perkumpulan Lumbung Pelita Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tersebut untuk mengedukasi masyarakat agar tak terjebak pinjaman online.
Indah Kurnia menjelaskan, bahwa penanganan pandemi dan ekonomi adalah dua sisi dari satu mata koin yang tidak terpisahkan.
Salah satu upaya untuk bisa mempertahankan kondisi keuangan keluarga adalah dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan produktif.
Seperti usaha maupun opsi lain yang lebih menantang dan menjanjikan keuntungan seperti investasi dengan tujuan agar uang tidak berhenti di tabungan.
"Karena kalau cuma uang ditaruh di rumah apalagi di bawah bantal tentu kenyamanan dan keamanan kita akan terusik. Karena ketakutan dan kekhawatiran kalau uang itu misalnya diambil, dicuri atau hilang dan lain sebagainya dan bahkan nilainya semakin turun karena tidak diproduktivitaskan," terang Indah.
Oleh sebab itu, Indah Kurnia mengapresiasi edukasi dan sosialisasi yang dilakukan oleh OJK terhadap masyarakat secara rutin, periodik, dan konsisten.
"OJK melakukan bersama dengan kami Anggota Komisi XI DPR RI di seluruh daerah pemilihan kami masing-masing," ujarnya.
Indah Kurnia juga berterimakasih atas antusiasme warga mengikuti penyuluhan tersebut. Menurutnya, semakin cerdas orang mengelola keuangannya, semakin bijak dia mengelola keuangannya, maka semakin erat kaitannya dengan peningkatan kesejahteraan.
"Atau paling tidak, tidak semakin terpuruk karena kondisi keuangannya minim, kebutuhan yang semakin meningkat, sama persis dengan kondisi negara kita dan itu dialami bukan hanya oleh Indonesia tetapi hampir seluruh negara-negara di dunia ini merasakan hal yang sama," tegasnya.
Legislator dari daerah pemilihan Jatim 1 ini berharap, kegiatan penyuluhan dari OJK kali ini bisa benar-benar dicermati dengan seksama.
Sehingga nantinya bisa menerapkan dan mengimplementasikan di dalam kehidupan sehari-hari tentang langkah mengelola keuangan dengan bijak di tengah kebutuhan yang terus meningkat dan tidak terprediksi.
Sementara itu, Ade, mewakili Perkumpulan Lumbung Pelita Indonesia mengatakan, masa pandemi menimbulkan tantangan ekonomi bagi masyarakat.
Banyak pinjaman online dan investasi ilegal bertebaran di media sosial. Namun tawaran menggiurkan ini bisa menjadi jerat apabila masyarakat tak teredukasi.
"Kami berharap kedatangan kami bisa memberikan edukasi dan mencegah," kata Ade.
Ia mengimbau bila memang benar-benar membutuhkan pinjaman dari aplikasi online, agar memilih platform pinjaman online yang legal.
"Sebab saat ini banyak sekali platform-platform pinjaman online ilegal yang menawarkan kemudahan namun justru menyengsarakan," tuturnya.
Ade menambahkan, bila ada masyarakat menemukan kasus jerat pinjaman online bisa melaporkan ke OJK melalui nomor WhatsApp 081157157157.
Disisi lain, lanjutnya, OJK dan Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia sebagai regulator dan pemangku kebijakan sengaja membidik lokasi Karangpilang Surabaya sebagai tempat edukasi, agar warga sekitar tidak terjerumus dalam iming-iming pinjaman online.
Selain itu pemilihan kawasan ini juga atas saran dari Siti Mariam Anggota DPRD Kota Surabaya, karena ada warga yang sudah menjadi korban pinjol ilegal.
Yakni salah satu warganya yaitu Amir Hamzah (24) anak dari Slamet (57) warga RW 2 Kelurahan Kedurus menjadi korban teror penagihan pinjaman online ilegal.
"Warga Karang Pilang sangat perlu mendapatkan edukasi mengenai Pinjaman Online, agar tidak semakin banyak warga yang menjadi korban," tandasnya.
Editor : Ali Masduki