SURABAYA, iNews.id - Fraksi Gerindra DPRD Jawa Timur memberi perhatian serius dalam usaha mengatasi dampak dari wabah PMK. Wabah penyakit mulut dan kuku atau PMK ini memukul ekonomi peternak, serta berdampak pada keluarga mereka.
Hal itu dikemukakan oleh Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim, Muhammad Fawait. Fraksi Gerindra akan fokus memperjuangkan nasib peternak dalam pembahasan Perubahan APBD (P-APBD) Jawa Timur Tahun Anggaran 2022.
"Sebentar lagi akan mulai proses pembahasan P-APBD 2022. Saya sudah instruksikan anggota Fraksi Gerindra dari Komisi A sampai Komisi E untuk memperjuangkan program untuk mengatasi dampak PMK terhadap peternak beserta keluarganya," kata politikus muda yang akrab disapa Gus Fawait itu dalam keterangannya dari Mekkah, Arab Saudi, Rabu (06/7/2022).
Gus Fawait mengaku tidak akan berteori tentang penyebab dan penanggulangan PMK secara teknis. Sebab, sudah ada pihak terkait seperti Dinas Peternakanan yang lebih berkompeten.
Menurutnya, dalam situasi wabah seperti PMK ini, pihaknya tidak bisa menyalahkan siapa-siapa, termasuk pemerintah provinsi. Karena ini adalah wabah yang di luar prediksi siapa pun. Sementara vaksinasi bagi ternak juga belum terukur efektifitasnya.
"Untuk penanganan teknis PMK, kami serahkan kepada pemprov dan dinas terkait. Kami akan fokus terhadap dampak ekonominya. Fraksi Gerindra berharap ada solusi atau pendampingan usaha terhadap keluarga peternak, sambil menunggu payung hukum untuk pemberian kompensasi oleh pemprov kepada peternak," ujar Bendahara GP Ansor Jatim tersebut.
Editor : Ali Masduki